tvOnenews.com - Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai berbagai bentuk ramalan — mulai dari zodiak, shio, primbon Jawa, hingga prediksi peruntungan berdasarkan tanggal lahir. Bahkan di era digital, konten semacam ini banyak tersebar di media sosial dan sering dikonsumsi sebagai “hiburan” atau bahkan acuan hidup.
Secara umum, ramalan adalah prediksi tentang apa yang akan terjadi di masa depan, yang biasanya dikaitkan dengan ilmu perbintangan (astrologi), karakter lahir, atau tanda-tanda alam tertentu. Beberapa bentuk populer yang dikenal masyarakat adalah:
Dalam Islam, kepercayaan terhadap hal-hal gaib memiliki aturan ketat karena berkaitan langsung dengan tauhid (keimanan) kepada Allah SWT sebagai satu-satunya Zat yang Maha Mengetahui masa depan.
Namun bagaimana Islam memandang praktik ramalan dan astrologi ini? Apakah sekadar iseng juga dilarang? Apa saja batasan yang ditetapkan oleh ulama dan syariat?
Mengenai hukum membaca ramalan zodiak, dalam sebuah ceramah yang dilansir dari Al Bahjah TV, Buya Yahya mengatakan peramal-peramal melakukan hal dusta atau bohong. Hal ini karena Allah SWT merupakan Dzat yang Maha Tahu sehingga Dia-lah yang satu-satunya mengetahui nasib seseorang.
“Segala hal yang ghaib itu hanya Allah yang tahu, tidak ada yang tahu kecuali Allah dan siapapun dari hamba yang diridhoi oleh Allah, para utusannya, selain itu jangann percaya. Peramal-peramal dusta dia. Masa sering ngaji percaya sama ilmu perbintangan,” ungkap Buya Yahya dikutip tvOnenews.com dari YouTube Al-Bahjah TV.
Load more