Hubungan Suami Istri di Hari Jumat, Bagaimana Hukumnya? Justru Kata Ustaz Adi Hidayat...
- PP Muhammadiyah
tvOnenews.com - Ada beberapa pasangan suami istri menganggap hubungan intim baik saat malam Jumat dan hari Jumat sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Sebagian lainnya berpendapat tidak ada yang dikhususkan perihal suami istri ingin hubungan intim di hari Jumat atau malam Jumat.
Namun pada intinya, hubungan intim menjadi salah satu hak dan memenuhi kebutuhan biologis yang harus dilakukan suami istri.
Sebagai pendakwah karismatik, Ustaz Adi Hidayat menerangkan hukum suami istri hubungan intim di hari Jumat. Hal ini tidak lepas dari adanya pendapat yang berbeda.
Lantas, apa hukum suami istri hubungan intim di hari Jumat atau malam Jumat? Simak penjelasan Ustaz Adi Hidayat (UAH) di bawah ini!
Hukum Hubungan Intim Suami Istri di Hari Jumat
- iStockPhoto
Dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Sepucuk Hikmah, Jumat (4/4/2025), UAH menguraikan hukum terkait suami istri ingin bercumbu di hari-hari tertentu.
UAH memperoleh pertanyaan mengenai salah satu sunnah Rasulullah SAW di malam Jumat dan hari Jumat, yakni persoalan hubungan intim bersama istrinya.
Kebanyakan orang mendengar hal tersebut membuat para suami istri bercinta di hari yang mulia, karena menganggap sesuai sunnah Rasulullah SAW.
"Baik yang pertama perihal tentang berhubungan seksual suami istri di malam Jumat dan hari tertentu, apakah bagian dari sunnah?," ujar UAH.
Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu menerangkan, sebenarnya tidak ada keharusan bercumbu baik saat malam atau hari Jumat.
Menurutnya, waktu khusus tersebut tidak didasari dengan landasan hadis riwayat maupun dalil Al-Quran. Bagi dia, suami istri boleh berhubungan intim kapan saja.
"Sepanjang pengetahuan kami, tidak ada satu hadis pun atau bahkan ayat Al-Quran pun yang mengkhususkan, misalnya hubungan suami istri di hari-hari tertentu, malam-malam tertentu," terangnya.
UAH menganggap jika mengikuti waktu khusus, sama saja membatasi hasrat kebutuhan biologisnya masing-masing.
UAH mencontohkan, semisal ada istri atau suami ingin berhubungan intim saat itu juga, maka harus dipenuhi karena mengingat keduanya sudah sah secara agama.
Load more