Cerita Haru Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes soal Kakeknya Hidup di Panti Asuhan saat Dijajah Jepang: Betapa Sulitnya...
- AFC
tvOnenews.com - Jay Idzes menceritakan salah satu yang memantik ia memperkuat Timnas Indonesia adalah sosok sang kakek sebagai sosok Warga Negara Indonesia (WNI) yang lahir di Semarang.
Berkat sang kakek, Jay Idzes mempunyai darah keturunan dari Tanah Air, sehingga ia pun ingin sekali mengharumkan Timnas Indonesia di kancah internasional.
Dalam suatu kisah, Jay Idzes menceritakan kehidupan sang kakek tidak begitu mudah, karena harus menjalani kegiatan sehari-harinya di panti asuhan saat Indonesia dijajah oleh Jepang.
Lantas, seperti apa Jay Idzes menceritakan kehidupan kakeknya? Simak penjelasan kapten Timnas Indonesia di bawah ini!
Jay Idzes Cerita Sosok Sang Kakek di Panti Asuhan
Dilansir tvOnenews.com dari podcast YouTube The Haye Way, Kamis (3/4/2025), Jay Idzes mulanya bercerita seputar ia memperkuat Timnas Indonesia.
Salah satu bagian ceritanya mengenai sang kakek, Jay Idzes mengatakan orang tua dari ibunya merupakan sosok pria yang lahir di Semarang pada 1939.
Namun, Jay Idzes harus menerima dengan lapang dada bahwa, sang kakek sudah tiada pada akhir 2024 lalu.
"Kakek saya selalu berbicara banyak tentang hal itu (Indonesia). Dia baru saja meninggal bulan lalu. Dia juga banyak membicarakannya," ungkap Jay Idzes.
Selepas itu, Jay Idzes tidak bisa berkata-kata lagi setelah mengetahui kisah sedih yang dialami kakeknya menjalani kehidupan di Indonesia pada zaman dahulu.
Sebagai pemain kelahiran asal Belanda, Jay Idzes mengetahui Indonesia merupakan negara yang pernah dijajah oleh Jepang.
Ketika masa penjajahan Jepang, sang kakek terpaksa harus menetap di panti asuhan. Terlebih lagi, orang tua ibunya itu berlindung dari siksaan negara penjajah selama 10 tahun.
"Ketika lahir pada tahun 1939, Indonesia juga diduduki oleh Jepang saat itu. Jadi Kakek saya juga dibesarkan di panti asuhan. Dia tinggal sekitar 10 tahun di panti asuhan," jelas dia.
Idzes merasa sedih setelah mendengar cerita dari kakeknya yang pernah menjalani kehidupannya begitu tidak diambang kebahagiaan saat Jepang terus menggempur Indonesia.
"Jadi, dia menceritakan padaku beberapa cerita tentang itu. Betapa sulitnya dia menciptakan sesuatu untuk dirinya sendiri," tutur dia.
"Anda tahu, dia benar-benar datang dari ketiadaan dan akhirnya dia menciptakan kehidupan untuk dia dan nenek saya di Indonesia," tambahnya.
Kemudian, Jay Idzes juga menceritakan bahwa bibinya lahir di Indonesia. Namun begitu kini telah berhijrah ke Belanda.
"Jadi sungguh menakjubkan mendengar apa yang dia lakukan untuk kami. Dia selalu berkata seperti itu," terangnya.
Sebagai pesepak bola berlabel Grade A, Jay Idzes merasa bangga pendapatannya selalu naik. Ketika sang kakek masih hidup, ia selalu mengajak jalan-jalan untuk berkeliling.
"Di tahun lalu penghasilan saya juga sedikit lebih banyak dibandingkan tentu saja sebelumnya. Saya ingin memberikan kembali kepada mereka. Misalnya, jika Anda ingin melakukan sesuatu, pergilah ke suatu tempat. Beritahu aku dan sebagainya," ucapnya.
"Namun bagi mereka, rasanya, tidak, ini cukup bagi kami. Tahukah Anda? Kita bisa melihat anak cucu kita berkecukupan dan kehidupan berkecukupan. Jadi bagi dia dan mereka hidup mereka hampir lengkap," sambungnya menjelaskan.
Jay Idzes Mau Bikin Panti Asuhan
Dari perjalanan hidup almarhum kakeknya, Jay Idzes pun mempunyai impian besarnya untuk bisa berkontribusi terhadap Tanah Air, selain hanya memperkuat Timnas Indonesia.
"Jujur saja hampir tidak semuanya. Tapi itu bagian besar dalam hidupku," ngaku pemain Venezia FC itu.
Jay Idzes semakin merasa yakin hatinya sangat mencintai Indonesia sebagai negara kampung halaman tercintanya, meskipun ia lahir di Mierlo, Belanda.
"Padahal aku dan Thom Haye, kami baru bermain sebentar dengan Timnas Indonesia. Tapi kami selalu punya koneksi dengan Indonesia dan apa yang saya katakan sebelumnya, juga dengan keluarga saya," bebernya.
Sebagai kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes pun sangat terketuk ingin membangun panti asuhan dan bisa memberikan manfaat kepada anak-anak di Indonesia.
"Pada akhirnya saya ingin melakukan beberapa hal di luar sepak bola juga. Saya berbicara tentang kakek saya dan dia tinggal di panti asuhan dan mungkin ini kejutan," ujarnya.
Tak ayal, niat besar ini berhubungan dengan kisah pahit kakeknya. Namun demikian, Jay Idzes kini sibuk membela Timnas Indonesia yang masih bercokol di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Sebenarnya itu kejutan untuk nanti. Tapi pada akhirnya, aku juga ingin memulai sesuatu di sana, seperti panti asuhan dan semacamnya, sekolah, hal-hal seperti ini," tutupnya.
(fan/hap)
Load more