Dulu Timnas Indonesia di Era Soeharto Menggila, Akankah Berjaya Lagi? Kisahnya buat Juara Piala Dunia Ketar-ketir
- Kolase tvOnenews.com/Taufik Hidayat & Istimewa
tvOnenews.com - Kesuksesan Jay Idzes dkk bisa menembus putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 mengingatkan kejayaan Timnas Indonesia di era Presiden ke-2 RI, Soeharto.
Pada zaman Soeharto, Timnas Indonesia menampikkan prestasinya hingga membuat tim juara Piala Dunia sampai ketar-ketir.
Prestasi Timnas Indonesia di era Soeharto sukses membuat salah satu bukti nyata memberikan kebahagiaan untuk masyarakat Indonesia di bidang olahraga sepak bola.
Lantas, seperti apa kisah Timnas Indonesia saat Soeharto menjabat Presiden ke-2 RI? Simak alur ceritanya di bawah ini!
Kisah Timnas Indonesia di Era Soeharto
- Tangkapan layar YouTube Melintas
Almarhum Soeharto merupakan Presiden ke-2 RI. Ia lahir di Desa Kemusuk Bantul, Yogyakarta pada 8 Juni 1921.
Soeharto menjabat sebagai presiden selama 31 tahun. Di masa kepemimpinannya telah mewarnai kondisi Indonesia, baik dari dampak positif maupun cerita buruknya.
Soeharto tidak begitu menyukai olahraga sepak bola ketimbang Presiden ke-1 RI, Ir. Soekarno yang kerap kali memperhatikan dan menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia kala itu.
Tak hanya itu, ada beberapa cerita liar menunjukkan bahwa, Soeharto malas datang langsung ke stadion karena disebabkan kericuhan antarpemain setelah menyaksikan pertandingan PON.
Pada eranya semasa menjabat sebagai presiden juga tidak menampikkan pembangunan stadion atas inisiai langsung darinya.
Akan tetapi, Timnas Indonesia di era Soeharto masih menjadi yang terbaik, walaupun sangat jarang mendapat perhatian dan disaksikan langsung oleh orang nomor satu di Indonesia.
Meski begitu, Soeharto pernah menghadiri acara ulang tahun PSSI saat itu. Hal ini titik mula Presiden ke-2 RI itu mengharapkan Timnas Indonesia bisa menumpahkan prestasinya.
Tuntutan itu memberikan pemaknaan saat Soeharto memberikan sambutan secara khusus dituangkan dalam majalah sepak bola.
Perhatian itu bisa menciptakan kompetisi bernama Piala Soeharto. Kompetisi semi profesional pun mulai bermunculan yang dianggap tidak menggunakan uang negara sedikit pun.
Pemerintah pun bekerja sama dengan PSSI menghadirkan Galatama sebagai kompetisi tertinggi saat itu. Masyarakat Indonesia akhirnya mulai menumpahkan gairahnya terhadap olahraga sepak bola.
Load more