Ingin Puasa Syawal tapi Masih harus Mudik, Sampai Kapan Batas Waktu Puasa Syawal? Menurut Buya Yahya
- Tangkapan Layar YouTube Al Bahjah TV
tvOnenews.com - Setelah berlebaran di kampung halaman bersama keluarga, banyak orang yang masih harus melakukan perjalanan untuk kembali ke perantauan.
Namun, sudah ada niatan untuk melakukan puasa Syawal, bolehkah ditunda terlebih dahulu sampai mudik selesai?
Sampai kapan batas waktu puasa Syawal dan apakah harus dilakukan secara berurutan?
Dalam satu kajiannya, Buya Yahya mengungkapkan batas waktu puasa Syawal.
- Tangkapan Layar YouTube Al Bahjah TV
Batas Waktu Puasa Syawal
Dilansir tvOnenews.com dari tayangan YouTube Al Bahjah TV, amalan puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal ini sejatinya kelanjutan amalan sholeh yang bisa dilakukan umat Islam setelah menjalani Ramadhan.
"Ada amalan juga lanjutan amalan bulan Ramadhan yaitu puasa 6 (hari) Syawal," ungkap Buya Yahya pada tayangan YouTube Al Bahjah TV.
Untuk pelaksanaan puasa sunnah Syawal dapat dimulai setelah hari raya Idul Fitri atau bertepatan pada 2 Syawal.
"Orang yang puasa Ramadhan diikuti puasa 6 Syawal, setelah hari raya kalau hari raya enggak boleh berpuasa," ujarnya.
Buya Yahya kemudian mengingatkan bagi umat Islam yang ternyata masih punya utang puasa, lebih baik melunasinya terlebih dahulu sebelum mengamalkan puasa sunnah Syawal.
Namun tetap dianjurkan melunasi utang puasa di bulan Syawal agar mendapat pahala dobel, yaitu pahala qadha puasa dan juga pahala puasa sunnah Syawal.
"Bagi anda yang punya banyak utang Ramadhan, anda silakan mengqadha puasa di bulan Syawal," saran Buya Yahya.
"Tanpa anda niatkan puasa Syawal maka sesungguhnya anda sudah menghidupkan Syawal dengan puasa, maka anda sudah mendapatkan pahala," lanjutnya.
- Tangkapan Layar YouTube Al Bahjah TV
Cukup dengan niat qadha, puasa qadha di bulan Syawal juga bisa mendapatkan pahala puasa Syawal.
"Anda pilih di bulan Syawal untuk mengqadha, niatnya qadha," kata Buya Yahya.
"Anda puasa di hari senin dan kamis, maka anda mendapatkan pahala puasa senin kamis sekaligus dapat pahala puasa di bulan Syawal," lanjutnya.
Namun bagaimana jika ternyata setelah Idul Fitri masih mudik atau pulang kampung dan belum kembali ke rumah?
Sebenarnya tidak ada larangan khusus bagi orang yang ingin melaksanakan puasa Syawal ketika dirinya masih mudik.
Yang terpenting puasa sunnah Syawal tersebut tidak sampai membuat berat atau mengganggu amalan silaturahmi yang sedang dilakukan selama mudik.
Misalnya, tidak memungkinkan untuk puasa sunnah Syawal karena selama mudik harus menjamu tamu atau bersantap bersama keluarga.
Atau juga mungkin merasa tidak sanggup berpuasa Syawal karena selama mudik harus menempuh perjalanan jauh yang menguras tenaga.
Kemudian boleh-boleh saja mengamalkan puasa sunnah setelah selesai mudik dan sudah kembali ke rumah selama masih dalam batas waktu puasa Syawal.
Kapan batas waktu puasa Syawal?
"Adapun waktunya bebas yang penting sepanjang bulan Syawal," jelas Buya Yahya.
Adapun pelaksanaannya bisa dilakukan secara berurutan ataupun bebas secara acak yang terpenting masih berada dalam bulan Syawal.
"Boleh langsung berurutan, hari kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh," kata Buya Yahya.
"Atau suka-suka," pungkasnya. (far/kmr)
Load more