Astaghfirullah, Berzina di Bulan Ramadhan, Memang Dosanya Bisa Diampuni? Buya Yahya Jawab Tegas Kalau…
- Tangkapan Layar YouTube Al Bahjah TV
tvOnenews.com - Zina menjadi termasuk perbuatan dalam golongan dosa besar, apalagi bila dilakukan di bulan Ramadhan.
Zina yang dimaksud yaitu berhubungan intim yang bukan dengan mahram-nya atau bukan suami istri.
Bahkan, pasangan suami istri dilarang melakukan hubungan intim di siang hari saat bulan ramadhan dengan sadar dan sengaja, sudah termasuk dosa besar.
Lantas, apakah dosa zina di bulan Ramadhan dapat diampuni oleh Allah SWT?
Hukum Islam Bagi Dosa Zina di Bulan Ramadhan
Dilansir tvOnenews.com dari tayangan YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menjawab pertanyaan dari salah satu jamaah dalam kajian tersebut.
Berbuat zina di bulan ramadhan termasuk dalam dosa yang besar.
Seseorang yang berbuat dosa harus mengkafarat atau membayarnya, namun persoalan dasarnya bukan itu.
Dalam kajiannya, Buya Yahya menjelaskan hukum kafara hanya berlaku untuk laki-laki.
Kafarat yang dimaksud yaitu mengganti, menutupi, membayar, memperbaiki atau menebus kesalahan yang sengaja dilakukan. Misalnya, membatalkan puasa dengan berzina.
Membayar kafarat atas dosa zina dapat dilakukan dengan cara memerdekakan seorang budak, berpuasa selama dua bulan berturut-turut, atau dengan memberi makan 60 orang miskin.
Sedangkan kafarat untuk seorang perempuan, jika dirinya masih perawan, kemudian melakukan zina maka perempuan itu harus dihukum cambuk sebanyak 100 kali, lalu ia diasingkan ke tempat yang jauh.
Tujuannya dari hukum tersebut adalah agar nama perempuan itu menjadi baik kembali dan di tempat yang baru itu dia tidak dikenal sebagai seorang pezina.
Sedangkan bagi orang yang sudah menikah atau memiliki pasangan yang halal, kemudian mereka berzina, apalagi di bulan ramadhan, maka hukumannya adalah dirajam sampai mati.
Namun, Buya Yahya juga memberikan catatan bahwa hukuman cambuk dan rajam hanya bisa dilakukan jika ada kesaksian dan pengakuan atas perbuatan zina yang dilakukan oleh orang yang bersangkutan.
Taubat Bagi Seseorang Berbuat Dosa Zina
Buya Yahya menegaskan sekaligus mengingatkan, cukuplah dosa zina itu dipendam dan hanya diketahui oleh kita saja.
Kemudian mintalah ampunan dari Allah. Oleh karena itu, persoalan yang lebih penting dari kafara zina adalah bagaimana seseorang menyadari dosa yang telah ia diperbuat.
“Buang semua yang ada hubungannya dengan laki-laki atau perempuan itu, apa yang menjadikan anda teringat dengan laki-laki/perempuan itu buang semuanya,” ujarnya.
“Kalau perlu anda bakar, mestinya begitu, kita harus serius,” imbuhnya.
Lalu di masa depan, orang tersebut bisa melupakan dan menjauhkan dirinya dari segala sesuatu baik pikiran atau perasaan yang berhubungan dengan masa lalu tersebut.
“Kalau anda taubat bahkan anda akan menjadi benci dengan kejadian itu, kalau sudah ada tanda itu berarti anda benar dalam bertaubat,” ujarnya.
“Tetapi kalau katanya taubat ternyata masih menyimpan hadiah/barang dari pemberiannya, anda dusta, anda bohong,” tambahnya.
Kemudian segeralah bertaubat dengan sungguh-sungguh, maka Allah SWT akan mengampuni dosa kita.
“Pengampunan Allah SWT sangat luas kepada siapapun yang punya masalah, ayo serius minta ampun kepada Allah SWT,” ucap Buya Yahya.
“Kalau Anda serius dalam bertaubat maka ketahuilah bahwa Allah SWT maha pengampun,” jelas Buya Yahya.
“Taubat itu kan serius yang melihat Allah bukan orang lain, bukan derai air mata yang dilihat oleh manusia, akan tetapi jeritan di hati anda disaat anda menghadap Allah SWT,” tandasnya. (udn/kmr)
Load more