Mudik Tanpa Meninggalkan Ibadah di Akhir Ramadhan, Ini Tips dari Buya Yahya
- Dok. Pelindo
tvOnenews.com - Bulan Ramadhan yang menjadi momen penuh keberkahan bagi umat Islam akan segera meninggalkan kita. Salah satu bagian paling istimewa dalam Ramadhan adalah 10 malam terakhir yang diyakini menjadi waktu turunnya Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Namun, bagi banyak orang, pada akhir Ramadhan biasa dilakukan untuk mudik atau pulang ke kampung halaman.
Lalu, bagaimana cara tetap menghidupkan malam-malam tersebut di tengah perjalanan? Berikut tips dari Buya Yahya tentang cara tetap maksimal ibadah di 10 malam Ramadhan, meski saat mudik
“Anda harus menjadi orang yang cerdas, jadikan perjalanan Anda seperti orang yang sedang itikaf di Masjid. Dengan niat menentukan shalat dimana, membaca shalawat sepanjang perjalanan dan melakukan shalat diatas kendaraan,” saran Buya Yahya, dikutip tvOnenews.com pada Sabtu (29/3/2025) dari ceramahnya di YouTube Al-Bahjah TV.
Buya Yahya kemudian juga menjelaskan tata cara shalat di atas kendaraan.
“Sebelumnya kita usahakan shalat di rest area atau sebagainya terlebih dahulu, kalau sudah tidak bisa boleh dilakukan di dalam kendaraan,” jelasnya.
“Caranya cukup tayamum, lalu tutup aurat. Wanita bisa tutup bagian tangan dengan baju, kaki dengan selimut. Lalu menghadap ke depan saja itu kiblatnya,” lanjutnya.
Kemudian takbir seperti biasa, baca surah yang mudah-mudah saja.
“Rukuk cukup tunjukan kepada dan majukan badan sedikit. Dan sujud tidak perlu tempelkan kepala ke jok atau ke lutut kita,” katanya.
Posisi shalat di kendaraan cukup hanya dengan lakukan sama seperti gerakan rukuk.
“Cuma agak lebih bawah aja nundukin badannya. Sudah itu shalat,” jelas Buya Yahya.
Sementara untuk wudhu kata Buya Yahya tidak perlu di tempat wudhu atau toilet jika sedang genting. Sebagai catatan, wudhu di perjalanan bisa hanya dengan air kemasan.
“Jika ambil wudhu di tempat wudhu atau di toilet susah, cukup pakai air kemasan. Cukup segenggam air anda basuhkan di wajah, sekali sudah sah,” tandasnya.
Kemudian ke tangan, yang penting ada genangan atau gemericik yang di basuh ke tangan itu sudah sah.
Load more