Mengapa Shalat Idul Fitri Sering Dilakukan di Lapangan? Ternyata Ustaz Adi Hidayat Bilang Bisa di Masjid Asalkan…
- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
“Tapi kalau kemudian masjidnya lebih luas dibandingkan lapangannya atau cukup menampung jamaah sedangkan keadaan lapangan tidak kondusif maka di masjid lebih afdol,” tambahnya.
Kembali kepada masjid Nabawi yang sekarang sudah sangat luas, bahkan di Madinah tidak ada lapangan yang seluas masjid maka masyarakat setempat melaksanakan salat ied di masjid Nabawi.
“Masjid Nabawi sudah lebih dari cukup. Menampung orang Indonesia pun yang pada umroh dari Papua sampai dengan ke Aceh shalat iednya pasti di masjid,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Hal serupa dapat diterapkan di lingkungan masyarakat hari ini, apabila masjidnya memiliki kapasitas yang lebih luas daripada lapangannya maka jangan memaksa salat di lapangan.
“Istiqlal misalnya sebanyak semua orang datang shalat berjamaah, cukup. Nggak perlu repot-repot ke Senayan. Kecuali mau mengundang untuk lebih banyak orang kemudian dibuat di Monas,” katanya.
Jemaah sudah di lapangan, Rasul ﷺ pernah perintahkan kembali ke dalam masjid
Berdasarkan hadis Abu Dawud dari Abdurrahman Bin Sahar, sahabat Nabi ﷺ yang masuk islam di tahun ketujuh kenabian, mengatakan bahwa ketika shalat akan dimulai kemudian terjadi hujan yang cukup lebat.
“Lalu Nabi ﷺ memerintahkan ayo balik ke masjid supaya ternaungi, lebih tenang, dan khutbahnya bisa terlaksana, dan lain-lain. Sama, kalau sekarang kelihatan mendung atau diduga kuat misalnya akan turun hujan, siap-siap pasang tenda atau bisa di dalam masjid,” pungkasnya. (kmr)
Load more