Jakarta, tvOnenews.com- Pembinaan mualaf, orang yang baru masuk Islam, ternyata membutuhkan strategi kreatif yang mencakup dua aspek utama, yaitu ekonomi dan pendidikan. Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Pusat (LDK PP) Muhammadiyah misalnya menggenjot dua aspek itu dalam program Mualaf Berdaya di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat jelang penghujung Ramadhan tahun ini.
"Program Mualaf Berdaya yang terwujud dalam pemberdayaan sektor ekonomi sangat potensial, sehingga menunjang aktivitas dakwah dan menambah kebutuhan hidup para mualaf," ujar Koordinator (PIC) Program Mualaf Berdaya LDK PP Muhammadiyah Kamarul Zaman dalam keterangan diterima di Jakarta, Senin.
Kamarul menjelaskan sejumlah mualaf di berbagai daerah di Indonesia membuka usaha bisnis industri rumahan berupa produksi aneka makanan ringan. Di Kepulauan Mentawai yang diproduksi adalah keripik pisang, keripik talas, keripik singkong, dan keripik sukun yang dibungkus dengan merek KripikMu.
Menurut Kamarul, selain KripikMu, para mualaf juga diberdayakan melalui usaha pengolahan ikan asin.
"Dengan adanya usaha ini, para mualaf menjadi lebih aktif dan secara otomatis semangat kebersamaan di antara mereka semakin tumbuh," kata Kamarul.
Aneka produk cemilan makanan itu dipasarkan ke masyarakat setempat dan beberapa daerah di sekitarnya. KripikMu dan pengolahan ikan asin menjadi produk unggulan di Mentawai, bahkan tak jarang menjadi buah tangan khas Kepulauan Mentawai yang direkomendasikan oleh Pemerintah Daerah setempat.
Oleh karena itu, LDK Muhammadiyah di berbagai daerah di Indonesia menghadirkan Mualaf Learning Center sebagai wadah untuk mengembangkan potensi para mualaf agar lebih mandiri.
Load more