Lebih Baik Bayar Fidyah Puasa Ramadhan Pakai Uang atau Beras? Ternyata Kata Ustaz Adi Hidayat Sebaiknya…
- Tangkapan Layar YouTube Adi Hidayat Official
tvOnenews.com - Apakah boleh membayar fidyah puasa Ramadhan menggunakan uang atau makanan?
Ketika bulan Ramadhan, umat muslim diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa.
Namun, apabila tidak mampu menjalankan ibadah puasa, ada beberapa orang yang masuk dalam kriteria tertentu yang bisa membayar fidyah.
Orang yang diwajibkan membayar fidyah diperbolehkan tidak mengganti puasa atau qadha di lain hari karena kondisi yang tak memungkinkan baginya untuk berpuasa.
Adapun orang yang termasuk kriteria boleh membayar fidyah adalah orang tua yang tak mungkin lagi untuk puasa, orang sakit parah yang kemungkinan sembuhnya sangat sembuh, serta ibu hamil atau menyusui yang jika berpuasa akan berdampak pada bayinya.
Lantas apakah fidyah itu harus dalam bentuk makanan atau boleh uang?
Dalam satu kajiannya, Ustaz Adi Hidayat membagikan penjelasan tentang Fidyah.
Bayar Fidyah Puasa Ramadhan Boleh Pakai Makanan atau Uang?
Dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, disebutkan mayoritas para ulama sepakat terkait fidyah mengacu pada tafsir Al Quran surat kedua ayat 184.
"Di sini hampir bersepakat para ulama mengacu pada Qur'an surah ke 2 ayat 184 karena bahasa ayatnya menggunakan kata makanan," ungkap Ustaz Adi Hidayat pada tayangan YouTube miliknya.
"Bagi orang yang divonis tidak mampu puasa karena keterbatasan fisiknya maka berikan makanan pada orang miskin," sambungnya.
- Tangkapan Layar YouTube Adi Hidayat Official
Berdasarkan penjelasan tersebut, menurut Ustaz Adi Hidayat hampir semua ulama sepakat bahwa membayar fidyah lebih baik berupa makanan, bukan uang atau barang lainnya.
"Hampir semua ulama' sepakat untuk memberikan fidyah ini lebih baik dengan menggunakan bentuk makanan dibandingkan dengan uang atau sejenisnya," ujarnya.
Kemudian, Ustaz Adi Hidayat mengungkapkan jika fidyah diberikan dalam bentuk uang, dikhawatirkan nantinya uang tersebut malah dipakai untuk beli sesuatu yang lain.
"Jadi kalau kita berikan uang khawatirnya uang itu tidak menjadi makanan," kata Ustaz Adi Hidayat.
"Ada yang jadi pulsa, pak ustadz lapar nggak ada masalah daripada kehilangan pulsa. ada yang kemudian dibelikan rokok, itu yang bahaya," imbuhnya.
Load more