Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Agama (Kemenag) mencatatkan dua rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dalam gelaran Penulisan Mushaf Nusantara.
Dua rekor tersebut diberikan untuk Penulisan Mushaf Al-Qur’an secara Serentak oleh Kaligrafer Terbanyak, melibatkan 365 kaligrafer se-Indonesia (juara MTQ), dan Mushaf Al-Qur’an dengan Corak Iluminasi Nusantara Terbanyak sebanyak 106 corak.
Penghargaan itu diserahkan secara simbolis oleh Manager Senior MURI, Priyono kepada Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dan Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam), Abu Rokhmad.
Turut mendampingi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag Kamaruddin Amin, Direktur Penerangan Agama Islam Ahmad Zayadi, serta Direktur Lembaga Kaligrafi Al-Qur’an (Lemka), Didin Sirojudin.
Dalam prosesi pemberian penghargaan itu, Menag Nasaruddin mengatakan, mushaf Al-Qur’an bukan sekadar karya seni, tetapi juga memiliki nilai sakral.
Sosok yang juga merupakan Imam Masjid Istiqlal ini juga mengaitkan kaligrafi dengan sumpah pertama dalam Al-Qur’an, yaitu Nun, wal Qalami wa ma Yasturun. Ia menjelaskan bahwa tiga unsur tersebut—nun (botol tinta), qalam (pena), dan yasturun (lembaran)—merefleksikan prinsip pencatatan dalam ajaran Islam.
“Goresan kaligrafi yang diabadikan pada momen ini membawa berkah di bulan suci Ramadhan,” tandas Menag di Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Kaligrafi kata Menag, bersumber dari sebuah titik dan segala sesuatu bermula dari titik dan akan kembali kepada titik.
“Hal ini mengandung makna bahwa ilmu, hikmah, dan hakikat tersembunyi dalam satu titik kecil yang bisa membuka pemahaman luas tentang Islam. Maka wajar kalau apa yang dilakukan hari ini dianugerahi sebuah rekor MURI,” ujar Menag.
Sebagai informasi, penulisan Mushaf Nusantara menjadi bagian dari peringatan 40 tahun Lemka yang telah melahirkan banyak maestro kaligrafi di Indonesia dan dunia.
Program ini bertujuan memberdayakan para juara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dalam meningkatkan literasi baca tulis Al-Qur’an di Indonesia.
Penulisan mushaf berlangsung serentak di 30 provinsi dalam waktu 10 jam. Di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jakarta, kegiatan ini diikuti 35 kaligrafer dari Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Mushaf ini mengikuti standar Mushaf Kemenag Indonesia yang berpedoman pada rasm Utsmani dimana setiap peserta menulis pada lembaran berornamen, dengan 310 orang menulis dua halaman dan sisanya satu halaman. Setiap halaman terdiri atas 15 baris teks.
Penulisan ayat suci Al-Qur’an dalam mushaf itu menggunakan Khat Naskhi, yang dikenal sederhana, jelas, dan mudah dibaca. Sementara itu, judul serta keterangan surah ditulis dengan khat khusus yang juga berfungsi sebagai elemen dekoratif dalam mushaf. (put)
Load more