Datang dari Liga Portugal, Legenda Asing Mualaf Era 2000-an ini Sesumbar Terharu Bawa Persija 2 Kali Juara
- YouTube/Persija Jakarta
tvOnenews.com - Persija Jakarta telah mencetak banyak legenda asing selama bertengger di Liga Indonesia. Klub berjuluk Macan Kemayoran itu bahkan pernah memiliki pemain asing yang mualaf.
Persija Jakarta juga mempunyai legenda asing era 2000-an yang mualaf pernah berjasa untuk membawa dua kali juara di Liga Indonesia.
Lantas, siapa kira-kira legenda asing era 2000-an membawa Persija Jakarta juara dua kali dan berstatus mualaf? Simak di bawah ini!
Legenda asing era 2000-an yang memutuskan mualaf di Indonesia itu adalah siapa lagi kalau bukan sosok Antonio Claudio alias Coach Toyo.
Antonio Claudio merupakan legenda asing Persija Jakarta yang datang dari Liga Portugal. Masa keemasan kariernya di Liga Indonesia bercokol pada era 2000-an.
Antonio Claudio juga menceritakan bagaimana dirinya merasa bangga bisa membawa Persija Jakarta sebanyak dua kali hingga memutuskan mualaf di Indonesia.
- Dok. Persija Jakarta
Kisah Antonio Claudio Legenda Asing Bawa Persija Jakarta Dua Kali Juara
Antonio Claudio telah menjalani kariernya sebagai pesepak bola profesional. Kiprahnya kini sudah menjajaki dalam dunia pelatih klub sepak bola.
Coach Toyo sapaan akrabnya bercerita bagaimana bisa membawa Macan Kemayoran menjuarai Liga Indonesia sebanyak dua kali.
Dalam sesi wawancara di PERSIJA TV, Coach Toyo mendapat pertanyaan untuk menyampaikan pendapatnya soal kiprahnya bisa menyabet dua gelar saat bersama Persija.
"Pertama-tama, sangat bangga ya, di mana aku datang 2001 bisa membawa Persija juara sebagai pemain," kata Antonio Claudio alias Coach Toyo dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Persija Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Coach Toyo menjadi bagian skuad Persija di era 2000-an. Pria berpaspor Brasil itu sukses membuat Persija juara Liga Indonesia pada musim 2001.
Ia tidak sendirian berhasil menciptakan gelar juara untuk Persija pertama kali di Liga Indonesia.
Sejumlah pemain seperti Mbeng Jean, Nuralim, Joko Kuspito, Anang Maruf, Budiman, Agus Supriyanto, Luciano Leandro, Imran Nahumarury, Gendut Doni, dan Bambang Pamungkas juga membawa Persija juara 2001.
Coach Toyo cs kala itu membawa trofi juara Liga Indonesia 2001 setelah menekuk PSM Makassar digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta pada 7 Oktober 2001.
Kemudian, Coach Toyo akhirnya memutuskan kebuntuan Persija setelah puasa 17 tahun. Ia berstatus sebagai asisten pelatih era Stefano Cugurra alias Coach Teco.
Bersama Coach Teco, Coach Toyo membawa Macan Kemayoran juara Liga 1 2018 setelah mengandaskan Mitra Kukar.
"Di tahun 2018 kembali setelah 17 tahun enggak pernah juara. Tahun 2018 bawa juara sebagai asisten pelatih tentu sangat senang dan bangga," terangnya.
Selain kisah meraih dua gelar untuk Persija, Coach Toyo juga berbagi cerita di mana ia memeluk agama Islam saat kiprahnya bercokol di Liga Indonesia.
Kisah Mualaf Antonio Claudio
Legenda asing Persija itu menceritakan cikal bakal mualaf di Indonesia. Hal ini bermula saat ia sibuk berkiprah di dua klub asal Padang, yakni Semen Padang dan PSP Padang.
"Saya tidak tahu apa pembicaraan antara manajemen Petrokimia dan Semen Padang, sehingga saya akhirnya terbang ke Padang untuk berkiprah di Liga Indonesia edisi perdana," ujar Coach Toyo dikutip tvOnenews.com dari channel YouTube MinangSatu, Selasa.
Ketika di PSP Padang, klub inilah menjadi titik mula menemukan hidayah bisa memeluk agama Islam.
Ia juga menikahi seorang gadis asal Minang yang kini menjadi istrinya, Deria Eldesmarni. Namun, sebelum memikat Deria, ia harus memutuskan mualaf lebih dulu.
"Saya jadi mualaf atas keinginan sendiri," tegasnya.
Pria bernama asli Antonio Claudio de Jesus Oliveira itu tidak bisa melupakan sosok mantan manajer PSP Padang, almarhum Zamzami karena sudah menuntunnya mengenal agama Islam.
"Sebelumnya, saya mendapat tuntunan dari guru agama yang didatangkan almarhum Pak Zamzami (manajer PSP). Saya pun belajar cara melakukan shalat, bacaannya. Alhamdulillah, saya berterima kasih pada beliau," jelasnya.
Persoalan keluarga di Brasil, Coach Toyo mengaku tidak ada pertentangan mengenai perpindahan kepercayaannya untuk memeluk agama Islam.
"Alhamdulillah, ibu saya menyerahkan sepenuhnya ke saya untuk membuat keputusan. Beliau hanya berpesan agar saya bertanggungjawab dengan keputusan itu," tuturnya.
"Saya beruntung berada dalam lingkungan yang taat menjalankan agama Islam," pungkasnya.
Kiprah Antonio Claudio
Berdasarkan data dari Transfermarkt, Antonio Claudio merupakan pesepak bola Brasil pertama kali berkiprah di negara kelahirannya sebelum berpindah ke Liga Portugal.
Di Liga Portugal, ia bermain untuk klub Penafiel setelah berpindah dari EC Vitoria. Hanya semusim di Portugal, Coach Toyo pertama kali menjajaki kariernya bersama Petrokimia Putera.
Namun, ia hanya sekadar menjalani latihan bersama dengan Petrokimia sebelum menjajaki karier pertama kalinya saat berseragam Semen Padang pada 2000.
Kendati demikian, Coach Toyo tidak begitu lama bersama Semen Padang. Ia pun berlabuh ke PSP Padang sebagai klub menuntun ia mualaf.
Setelah di PSP Padang, ia memulai suasana barunya memperkuat Persebaya Surabaya sebelum berpindah ke Persija. Pada 2001, ia sukses meraih gelar pertama kalinya saat memperkuat Persija.
Di Indonesia, ia juga pernah membela Persib Bandung, Persibom Bolaang Mongondow, dan Villa 2000. Ia sempat berlabuh ke Liga Thailand saat memperkuat Chiangrai United pada 2011-2014.
(hap)
Load more