Shalat Tahajud setelah Tarawih dan Witir saat Ramadhan, Ini Hukumnya Kata Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Khalid Basalamah
- Kolase tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official & tvOne Digital
Ustaz Adi Hidayat membeberkan, Nabi Muhammad SAW bahkan menganjurkan shalat Tahajud sangat mustajab menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan.
"Di malam Ramadhan kita dianjurkan memperbanyak shalat malam, mau itu Qiyamul Lail sebelum tidur, atau pun kemudian bisa dikerjakan dengan Tahajud, yaitu shalat yang ditunaikan pasca Anda tidur terlebih dahulu," paparnya.
Hukum Shalat Tahajud Setelah Witir Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah
- iStockPhoto
Ustaz Khalid Basalamah lebih dulu membandingkan kedua pendapat hukumnya. Ada yang berspekulasi bahwa, shalat Tarawih sudah mewakili Qiyamul Lail.
"Pendapat pertama mengatakan tidak ada lagi Tahajud setelah Tarawih, karena Tarawih adalah qiyamnya Ramadhan sama dengan Tahajud hanya dimajukan," kata Ustaz Khalid Basalamah dinukil dari kanal YouTube SYIFA.TV.
Ustaz Khalid Basalamah berpendapat, seakan-akan shalat Tarawih yang dikerjakan sudah mengandung Tahajud, hanya saja pelaksanaannya berangsur di bulan Ramadhan.
Shalat Tarawih adalah Tahajud di bulan Ramadhan sangat membantu umat Muslim tidak perlu bangun tidur lagi. Menurut Ustaz Khalid Basalamah, langkah ini sebagai solusi tetap beristirahat.
"Agar minimal umat Islam pernah Tahajud setahun sekali bagi yang tidak pernah Tahajud, dimajukan waktunya dan dimudahkan," sebutnya.
Kemudian, Ustaz Khalid memberikan pernyataan senada dengan Ustaz Adi Hidayat, bahwa prinsip shalat Tarawih dan Tahajud merupakan Qiyamul Lail di bulan Ramadhan.
Ia mengambil cuitan hadis riwayat Sayyidah Aisyah Radhiyallahu 'Anha melalui Imam Bukhari. Dalam redaksinya menjelaskan Rasulullah SAW mengerjakan jumlah rakaat sunnah malamnya.
Hadis riwayat dari Aisyah RA itu menjelaskan bahwa, Rasulullah SAW selalu cukup mengerjakan shalat sunnah malam hanya sebanyak hitungan 11 rakaat.
Melalui hadis riwayat lainnya, Ustaz Khalid Basalamah mengutip, shalat Tarawih yang dikerjakan Rasulullah SAW berjumlah 13 rakaat, dengan hitungan sudah satu paket lima rakaat sunnah Witir.
Pelaksanaaan shalat sunnah malam Rasulullah SAW hanya berjumlah 13 rakaat tidak semata-mata khusus di bulan Ramadhan. Beliau juga mengerjakan jumlah tersebut di hari-hari biasanya.
Pendakwah kelahiran asal Makassar itu mengambil dari hadis riwayat Imam Bukhari mengenai kisah Umar Bin Khattab RA, terkhusus soal shalat sunnah malam boleh melewati 13 rakaat.
Load more