Sebaiknya Lebih Utamakan Buka Puasa atau Shalat Maghrib Dulu? Buya Yahya Menjawab Seharusnya Pilih ini
- Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV
Makanan Berat Setelah Shalat Maghrib
- Istockphoto
Pengasuh LPD Al Bahjah itu menuturkan, makanan berat yang baru disantap setelah shalat, cenderung memiliki waktu yang bebas dan santai. Artinya, tidak perlu terburu-buru menyelesaikan makannya.
Menurutnya, makan yang begitu cepat mempengaruhi kebutuhan medisnya, karena menjaga kesehatan begitu penting. Anjuran ini juga merupakan salah satu petunjuk dari Nabi Muhammad SAW.
Maka dari itu, Buya Yahya mengingatkan mengapa ada makanan berupa takjil dan sebagainya. Hal ini berkaitan dengan konteks dalam pembahasan mengutamakan makanan yang lebih ringan dulu.
"Akhirnya mengikuti petunjuk nabi, petunjuk medis, takjil dulu, kurma, habis itu shalat berjamaah, dari awal jangan dikeluarkan, kecuali kurma, habis itu buah-buahan, minuman segar, lalu shalat baru makan, bisa bebas, enggak buru-buru," tutupnya.
Hadis Riwayat Buka Puasa Ramadhan
- iStockPhoto
Dinukil dari Rumaysho, beberapa hadis riwayat menerangkan anjuran segera berbuka puasa langsung diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Hadis riwayat dari Sahl bin Sa'ad Radhiyallahu 'Anhu menjelaskan, betapa berartinya menyegerakan buka puasa, Rasulullah SAW bersabda:
"Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka." (Muttafaqun ‘alaih)
Dalam hadis riwayat lainnya menunjukkan, kebiasaan Rasulullah SAW saat berbuka kerap kali menyantap makanan ringan, seperti halnya mengonsumsi kurma. Setelah itu, beliau mengisi ibadah Maghrib.
Kesimpulan: Buka puasa lebih utama karena masuk dalam konteks "membatalkan" sebelum mengisi shalat Maghrib, dengan catatan tidak langsung menyantap makanan berat.
(hap)
Load more