Istri Terabaikan Suami Lebih Memilih Masturbasi daripada Menggauli, Buya Yahya Berikan Pesan Menohok
- pexels
"Apa hukum suami tidak menggauli istri selama tiga sampai 4 bulan lamanya, padahal satu rumah dan tidak ada masalah apa-apa? Ternyata suami melakukan sendiri dengan tangganya jika dia sedang ingin. Lalu istri merasa tidak ada gunanya lagi, harus bagaimana sikap istri?," tanya salah satu jamaah.
Buya Yahya menyampaikan jika sebagai seorang suami ada kewajiban memberikan nafkah batin.
Seorang suami juga harus berpikir untuk soal nafkah batin, bukan hanya diberikan disaat Anda mau. Akan tetapi jika suami sedang tak mau, maka tidak memberinya pada istri.
"Masing-masing dari kita harus memperhatikan hal itu. Apalagi mohon maaf, ada seorang wanita yang punya hajat, ternyata laki-laki tidak mau menyentuhnya, tidak melakukannya," ujar Buya Yahya.
Menurut penjelasan Buya Yahya, selagi tidak ada udzur, karena sakit dan lainnya, maka dia dosa. Sebab dalam urusan pernikahan ada bab memuaskan urusan syahwat dengan cara yang halal.
Akan tetapi kita juga perlu melihat sebab dibalik hal tersebut, jika memang sebabnya ada ketidakmampuan suami seperti impotensi dan sebagainya, maka hendaknya harus dilakukan pengobatan.
Karena ada juga seorang laki-laki yang lemah dalam urusan itu, meskipun dia memiliki hasrat dan syahwat untuk berhubungan suami istri.
Akan tetapi banyak juga yang tidak mau melakukan pengobatan atau dengan bermacam cara untuk menyembuhkan hal tersebut. Padahal ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menggembirakan seorang istri.
Buya Yahya juga mengungkapkan, atau mungkin bisa jadi ini masalah psikologi yang sifatnya bukan komunikasi lisan, tapi perilaku.
"Mungkin pernah mendengar kalimat istrinya yang merendahkan dalam urusan hubungan suami istri. Bukan motivasi atau sanjungan, dan begitu sebaliknya," ujar Buya Yahya.
Banyak pasangan juga tidak menyadari masalah psikologi, karena bisa jadi salah satu pasangan terpukul psikologinya oleh kalimat-kalimat merendahkan.
"Atau seorang istri berkata kepada suaminya, 'Ah milik kamu begitu, tidak begini'. Yang menunjukkan bahwasanya itu merendahkan suami," imbuhnya.
Buya Yahya menjelaskan, bisa jadi saat suami ingin menggauli istrinya, maka memori ini bisa jadi muncul kembali. "Itu pasangan yang dosa, merendahkan, menyakitkan itu," tegas Buya Yahya.
Load more