ADVERTISEMENT
Advertnative
tvOnenews.com - Ramai tudingan Child Grooming yang melibatkan aktor ternama Kim Soo Hyun dan mendiang aktris Kim Sae Ron yang meninggal karena bunuh diri pada 16 Februari 2025 lalu.
Dugaan ini mencuat usai sebuah video YouTube yang viral mengklaim bahwa keduanya menjalin hubungan selama enam tahun sejak Kim Sae Ron berusia 15 tahun atau di bawah umur. Saat itu Kim Sae Ron masih di bawah agensi GOLDMEDALIST yang dimiliki oleh Kim Soo Hyun.
Child grooming sendiri merupakan proses manipulasi yang dilakukan oleh predator seksual untuk mendekati, membujuk, dan mengeksploitasi anak-anak secara emosional maupun fisik.
Praktik ini sering kali terjadi secara diam-diam dan sulit terdeteksi, terutama karena pelaku membangun kepercayaan korban sebelum melakukan tindakan berbahaya.
Sementara menurut World Health Organization (WHO) dan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), child grooming adalah salah satu bentuk eksploitasi seksual anak yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik korban dalam jangka panjang.
Pelaku biasanya menjalankan child grooming dengan mencari anak-anak yang rentan, misalnya mereka yang kurang perhatian dari orang tua atau memiliki masalah emosional.
Kemudian pelaku berpura-pura menjadi sosok yang peduli dan mendukung, memberikan perhatian lebih agar korban merasa nyaman.
Pelaku kemudian meyakinkan korban bahwa hubungan mereka adalah rahasia atau bahwa orang lain tidak akan memahami mereka.
Setelah itu pelaku secara bertahap memperkenalkan topik seksual lalu akan membuat korban terbiasa dengan perilaku tidak pantas.
Adalah Bibi Kim Sae Ron yang membongkar hubungan mendiang dengan Kim Soo Hyun. Meski keduanya benar berpacaran atas suka sama suka, namun karena usia keduanya terpaut jauh yakni 27 dan 15 tahun dimana Kim Sae Ron masih di bawah umur saat dipacarinya maka muncullah dugaan Child Grooming ini.
Ternyata, Islam sudah mengingatkan akan bahaya dari Child Grooming ini, sebagaimana penjelasan Buya Yahya dalam salah satu kajiannya.
KH Yahya Zainul Maarif atau Buya Yahya (Sumber: Al-Bahjah TV)
Hal pertama tentu jika orang tua masih ada ingatkan kepada anak adalah untuk menjauhi zina.
Dalam Islam, pacaran sering kali dikaitkan dengan zina, baik secara fisik maupun hati. Allah dan Rasul-Nya telah menegaskan larangan mendekati zina dalam berbagai dalil Al-Qur’an dan hadis. Berikut salah satu dalil yang menjelaskan bahaya dan larangan zina serta pacaran dalam Islam:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا
Artinya: Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk. (QS. Al Isra: 32)
Kemudian yang terpenting lainnya adalah ajarkan bahwa keluarga adalah tempat pertama bagi seseorang untuk belajar tentang cinta, kasih sayang, dan nilai-nilai kehidupan.
Hal ini karena kasih sayang dalam keluarga bukan sekadar ungkapan emosional, tetapi juga menjadi fondasi utama dalam membentuk individu yang sehat secara emosional dan sosial.
Seorang anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga penuh kasih sayang cenderung memiliki kepribadian yang lebih stabil, percaya diri, dan mudah berempati terhadap orang lain.
Berikut dalil Islam tentang kasih sayang kepada anak.
Rasulullah SAW pernah mencium cucunya, Hasan bin Ali, di hadapan seorang sahabat. Sahabat itu berkata, "Aku memiliki 10 anak, tetapi aku tidak pernah mencium mereka." Rasulullah SAW menjawab, "Barang siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi." (HR. Bukhari dan Muslim)
Namun jika anak tersebut yatim piatu atau korban perceraian Buya Yahya mengingatkan bahwa semua yang ada di lingkungannya harus berperan dalam menjaga anak yatim piatu itu.
“Menjaga anak yatim tugas siapa? tugas kita semuanya bahkan Nabi sudah mengimbau mengajarkan kepada kita memberikan kabar gembira yang ingin dekat dengan nabi pedulilah dengan anak yatim,” pesan Buya Yahya, dikutip dari ceramahnya yang ada di Al-Bahjah TV.
Hal ini sebagaimana hadis berikut ini. Rasulullah SAW bersabda:
"Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini," lalu beliau menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah serta merapatkan keduanya." (HR. Bukhari)
Namun Buya Yahya mengingatkan menjaga anak yatim bukan hanya dengan menyantuni saja, tapi harus dirawat dan dijaga.
“Bukan sekedar kita mencukupi kebutuhan mereka tapi tidak ada bimbingan,” tegas Buya Yahya.
“Jangan membiayai urusan sekolahnya saja tidak pernah diarahkan kepada Allah sehingga dia menjadi seorang yang pintar dalam bermacam-macam ilmu tapi tidak kenal Allah,” lanjutnya.
Hal ini karena jika anak tersebut menjadi penjahat maka artinya Anda memiliki andil dalam perbuatannya.
“Anda yang telah Ikut andil di dalam membesarkannya makanya kami Ingatkan jangan latah hanya sekedar memberi sumbangan,” pesan Buya Yahya.
Anak-anak yatim itu harus kenal Allah SWT serta paham hukum Islam seperti kenal halal dan haram serta lainnya.
“Jika ada yang merusak semacam itu (child grooming) maka itu bentuk zalim melakukan kehinaan,” tegas Buya Yahya.
Itulah pesan Buya Yahya akan bahaya dan menjaga agar tidak terjadi Child Grooming yang merupakan bentuk kejahatan yang sering kali terjadi secara diam-diam dan sulit dikenali.
Dengan memahami cara kerja pelaku dan menerapkan langkah-langkah pencegahan, kita dapat melindungi anak-anak dari ancaman ini. Orang tua, guru, dan masyarakat memiliki peran penting dalam memastikan anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang aman dan bebas dari eksploitasi.
Mari bersama-sama melindungi anak-anak dari child grooming dengan meningkatkan kesadaran dan memberikan edukasi sejak dini dan yang utama adalah menjaga kasih sayang dalam keluarga.
Pentingnya kasih sayang dalam keluarga bukan hanya sekadar ekspresi emosional, tetapi juga bagian dari ajaran Islam yang dapat menciptakan kehidupan yang harmonis dan penuh berkah. Dengan meneladani Rasulullah SAW dan menerapkan nilai-nilai kasih sayang, keluarga dapat menjadi tempat yang nyaman dan penuh kebahagiaan.
Wallahu’alam bishawab
Load more