Teks Ceramah Tarawih Singkat pada 13 Maret 2025: Kewajiban Umat Muslim Sediakan Makanan Halal untuk Anak dan Keluarga
- dok.ilustrasi iStock
Sebagian pedagang malah tidak memperhatikan aspek halalan thayyiban dalam memproduksi makanan.
Sehingga dibutuhkan perhatian masyarakat untuk memilih makanan halal dan baik untuk dirinya dan keluarga, termasuk anak.
Sebagaimana ini merupakan perintah Allah dalam surat Al-Baqarah, ayat 168:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Artinya: “Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata.”
Kemudian, disampaikan imam Fakhruddin al-Razi dalam kitab al-Tafsir al-Kabir, juz 5, halaman 185, halal adalah sesuatu yang diperbolehkan yang telah dilepaskan tali larangan darinya, sedangkan thayyib adalah sesuatu yang dapat dirasakan kelezatannya dan dianggap baik bagi manusia untuk mengonsumsinya, sehingga thayyib juga mengandung sifat bersih karena sesuatu yang kotor tidak dianggap baik untuk dikonsumsi manusia.
Keutamaan Makanan dan Minim Halal
Sehingga baik atau layak dikonsumsi memang bersifat subyektif karena setiap orang atau kelompok manusia, punya standar yang berbeda dalam menilai.
Namun, ada nilai universal yang dapat dijadikan indikator umum dalam menilai aspek thayyib sebuah makanan.
Sehingga diketahui, prinsip makanan dalam Islam ada tiga unsur, antara lain:
1. Hukum asal makanan adalah boleh dikonsumsi, sampai ada dalil yang melarangnya.
2. Hukum asal makanan yang bermanfaat adalah halal, sedangkan hukum makanan yang membahayakan adalah haram.
3. Sesuatu yang halal itu sudah jelas, sesuatu yang haram juga sudah jelas, dan di antara keduanya ada perkara yang samar yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia.
Maka dari itu, hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah! Islam memandang makanan tidak sekadar sebagai kebutuhan jasmani manusia, tapi juga sebagai kebutuhan jiwa/rohani manusia karena makanan yang dikonsumsi oleh tubuh akan mempengaruhi jiwa dan hati manusia.
Load more