Naskah Ceramah Tarawih Ramadhan 2025: Meninggal di Bulan Ramadhan antara Karunia Besar atau Ujian
- Antara
Keutamaan ini menjadikan kematian di bulan Ramadhan sebagai rahmat besar bagi orang yang beriman.
Sidang shalat Tarawih yang berbahagia
Tidak hanya seputar keistimewaan saja, khatib akan membahas perspektif meninggal di bulan Ramadhan adalah sebuah ujian.
Di sisi lain, bagi keluarga yang ditinggalkan, kematian di bulan Ramadhan bisa menjadi ujian berat. Kehilangan orang tercinta di bulan suci sering kali mendatangkan kesedihan mendalam.
Islam mengajarkan agar kita bersabar dan berprasangka baik kepada Allah, sebagaimana tertuang dalam Surat Al-Baqarah Ayat 155, Allah SWT berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
Artinya: "Sesungguhnya Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 155).
Selanjutnya tentang perspektif ujian mengarahkan dalam pembahasan sikap Muslim menghadapi kematian di bulan Ramadhan.
Sebagai umat Islam, kita setidaknya harus memperbanyak doa agar mendapat husnul khatimah, mendoakan orang yang telah wafat, agar dosa-dosanya diampuni oleh Allah, memanfaatkan bulan Ramadhan untuk beribadah dan mempersiapkan diri menghadapi kematian.
Hadirin yang dirahmati Allah
Demikianlah khatib menyampaikan sedikit tentang meninggal dunia di bulan Ramadhan. Meninggal di bulan Ramadhan dapat menjadi karunia besar bagi yang wafat dalam keadaan beriman dan bertakwa. Namun, bagi yang ditinggalkan, ini bisa menjadi ujian kesabaran yang harus dihadapi dengan keikhlasan.
Kita tidak tahu kapan ajal menjemput, maka persiapkan diri dengan amal saleh dan memohon husnul khatimah kepada Allah. Semoga kita semua mendapat keberkahan di bulan Ramadhan dan meraih ridha Allah hingga akhir hayat. Aamiin.
(hap)
Load more