Tak Semua Wajib Puasa, Buya Yahya Ungkap Golongan yang Justru Haram Berpuasa di Bulan Ramadhan, Salah Satunya…
- YouTube
“Selanjutnya ada nifas dan haid yang bahkan haram hukumnya untuk berpuasa karena ditakutkan menyiksa diri," jelas Buya Yahya.
Setelah suci dari haid atau nifas, wanita diwajibkan untuk mengganti puasa yang ditinggalkan di hari lain setelah bulan Ramadhan.
4. Wanita Hamil dan Menyusui Tidak Wajib Berpuasa
Selain wanita haid dan nifas, wanita hamil dan menyusui juga diberikan keringanan untuk tidak berpuasa.
Jika mereka merasa bahwa puasa bisa membahayakan kesehatan mereka atau bayi yang dikandung, maka mereka diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di kemudian hari.
“Hamil pun demikian, tidak diwajibkan untuk berpuasa. Sementara menyusui paling lama dua tahun. Nanti tinggal di-qadha (bayar puasa),” kata Buya Yahya.
Namun, jika wanita hamil dan menyusui hanya merasa lemah tetapi tetap mampu berpuasa, maka tetap dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa.
5. Musafir (Orang yang Bepergian Jauh) Boleh Tidak Berpuasa
Bagi orang yang sedang melakukan perjalanan jauh lebih dari 84 km, mereka diberikan kelonggaran untuk tidak berpuasa, asalkan mereka sudah meninggalkan rumah sebelum waktu subuh tiba.
"Selanjutnya orang yang bepergian lebih dari 84 km, dan sudah keluar dari rumahnya sebelum subuh, maka dia diperbolehkan untuk tidak berpuasa," ujar Buya Yahya.
Namun, bagi mereka yang merasa kuat dan tidak mengalami kesulitan saat berpuasa, maka tetap menjalankan puasa lebih utama.
"Namun jika bagimu puasa itu mudah maka puasa lebih baik bagimu. Tapi jangan paksakan diri untuk puasa bila tidak kuat," pungkasnya. (adk)
Load more