Cara Menebus Dosa Tidak Shalat Jumat Tiga Kali Berturut-turut, Asalkan Istiqomah Dijamin Ampuh

tvOnenews.com - Shalat Jumat merupakan salah satu kewajiban bagi setiap muslim laki-laki yang telah memenuhi syarat. Shalat ini sesungguhnya memiliki kedudukan penting dalam Islam.

Shalat Jumat tidak hanya sebagai ibadah individual, tetapi juga sangat berfungsi sebagai sarana bagaimana bisa mempererat ukhuwah Islamiyah yang semakin kuat.

Namun, masih ada sebagian orang yang lalai dan meninggalkan shalat Jumat, bahkan sampai tiga kali berturut-turut hingga jumlahnya tak terhitung.

Dalam hadis riwayat dari Imam Muslim dan An-Nasa'i, Rasulullah SAW disebutkan:

"Barang siapa meninggalkan shalat Jumat sebanyak tiga kali karena menyepelekannya, maka Allah mengunci mata hatinya." (HR. Muslim dan An-Nasa'i)

Hadis riwayat ini seolah-olah menegaskan, betapa seriusnya konsekuensi meninggalkan shalat Jumat. Lantas, bagaimana cara menebus dosa ini?

Melalui pembahasan kali ini, tvOnenews.com akan membahas langkah-langkah taubat dan perbaikan diri bagi yang telah meninggalkan shalat Jumat.

Hukum Meninggalkan Shalat Jumat

Sumber :

• iStockPhoto

Melansir dari laman Quran Kemenag, dalil Al Quran dari Surat Al-Jumu'ah Ayat 9 mengenai peringatan bagi yang meninggalkan shalat Jumat, Allah SWT berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya: "Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al-Jumu’ah, 62:9)

Hadis lain juga menyebutkan bahwa Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya shalat Jumat sebagai bagian dari keimanan seorang muslim.

Perbedaan Hukum bagi Laki-laki dan Perempuan

Shalat Jumat diwajibkan bagi laki-laki yang telah baligh, berakal, dan tidak memiliki uzur syar'i. Sementara itu, perempuan, anak-anak, orang sakit, serta musafir tidak diwajibkan untuk menunaikan shalat Jumat dan dapat menggantinya dengan shalat Dzuhur.

Dampak Spiritual dan Sosial

Dilansir dari NU Online, bagi orang yang meninggalkan shalat Jumat secara sengaja, dapat menimbulkan dampak spiritual dan sosial yang besar, seperti:

- Dampak Spiritual: Hati menjadi keras, jauh dari hidayah, dan sulit menerima kebenaran.

- Dampak Sosial: Menurunnya nilai ukhuwah Islamiyah karena tidak hadir dalam pertemuan mingguan umat Islam.

Konsekuensi Tidak Mengerjakan Shalat Jumat 3 Kali

Sebagai umat Muslim, Allah SWT akan memberikan konsekuensi yang setimpal atas perbuatannya, hanya perkara tidak mengerjakan shalat Jumat tiga kali berturut-turut, sebagaimana dalam penjelasan hadis riwayat, Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang meninggalkan shalat Jumat sebanyak tiga kali dengan meremehkan, maka Allah tutup hatinya." (HR. At-Tirmidzi, At-Thabarani & Ad-Daruquthni)

Hadis ini menunjukkan bahwa, orang yang terbiasa meninggalkan shalat Jumat akan mengalami kekerasan hati dan semakin jauh dari petunjuk Allah.

Konsekuensi lainnya akan berdampak pada bagian rohani dan sosial. Ada pun rohani seolah-olah merasa kehilangan rasa takut kepada Allah SWT dan semakin sulit menerima nasihat.

Sementara, dampak sosial akan memunculkan kebiasaan buruk yang diikuti oleh orang lain, termasuk keluarga dan sahabat.

Cara Menebus Dosa Tidak Shalat Jumat Tiga Kali Berturut-turut

Sumber :

• iStockPhoto

1. Taubat Nasuha

Taubat nasuha adalah taubat yang dilakukan dengan sepenuh hati dan memenuhi tiga syarat utama:

- Menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan.
- Berhenti secara total dari kebiasaan meninggalkan shalat Jumat.
- Berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.

Dalam potongan ayat Surat Al Baqarah Ayat 222 menunjukkan kesucian diri dan bertaubat akan berdampak baik kepada dirinya sendiri, Allah SWT berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

Artinya: "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al-Baqarah, 2:222)

2. Memperbanyak Shalat Wajib dan Sunnah

Shalat wajib lima waktu harus dijaga dengan disiplin, karena merupakan rukun Islam yang paling utama setelah syahadat. Selain itu, memperbanyak shalat sunnah seperti:

• Shalat Dhuha untuk mendatangkan rezeki dan ampunan.
• Shalat Tahajud sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah.
• Shalat Rawatib yang menyempurnakan kekurangan dalam shalat wajib.

3. Memohon Ampunan kepada Allah

Banyak beristighfar dan memohon ampunan adalah langkah penting dalam proses taubat. Berikut adalah doa yang bisa diamalkan:

"Astaghfirullahal 'adzim alladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih."

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, tidak ada Tuhan selain Dia, yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya."

Selain itu, memperbanyak dzikir dan membaca Al Quran juga bisa menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah.

4. Menambah Amal Shaleh

Siapa  sangka, amal shaleh dapat menjadi penebus dosa, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

• Bersedekah kepada fakir miskin.
• Menolong sesama dalam berbagai bentuk kebaikan.
• Memperbanyak membaca Al Quran dan mengajarkan ilmu agama.
• Mengajak orang lain untuk selalu menjaga shalat Jumat agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

5. Berkomitmen untuk Tidak Meninggalkan Shalat Jumat Lagi

Agar tidak terjerumus dalam kesalahan yang sama, perlu dibuat langkah konkret seperti:

• Menyusun jadwal dan pengingat untuk shalat Jumat.
• Mengajak teman atau keluarga agar lebih bersemangat pergi ke masjid.
• Meningkatkan ilmu agama agar lebih memahami pentingnya shalat Jumat dalam Islam.

Kesimpulan: Hukum meninggalkan shalat Jumat tiga kali berturut-turut adalah perbuatan yang berdosa bahkan berbahaya, bagi hati dan keimanan seseorang. Namun, Allah Maha Pengampun dan selalu membuka pintu taubat bagi hamba-Nya. Dengan taubat nasuha, menjaga shalat wajib dan sunnah, memperbanyak istighfar, serta meningkatkan amal shaleh, seorang Muslim dapat menebus dosa dan kembali ke jalan yang benar.

(hap)