Saat Belum WNI, Ole Romeny Jadi Pemain Timnas Indonesia yang Terheran-heran dengan Budaya dan Agama di Jakarta, Katanya...
- Instagram/Ole Romeny
Ole membagikan momen kebersamaannya dengan anak-anak tersebut di pelataran salah satu komplek perumahan di Jakarta. Potret bermain sepak bola dengan anak-anak tersebut terpantau dari unggahan Instagram miliknya.
"The Youth," tulis Ole Romeny.
Tak tahu mengapa, Ole Romeny tampaknya menikmati bermain sepak bola bahkan sambil hujan-hujanan dengan anak-anak tersebut.
Jika mengacu pada gaya permainannya, kualitas Ole Romeny mengolah si kulit bundar jauh lebih berbeda dengan anak-anak tersebut.
Ole Romeny memamerkan pose foto bersama anak-anak tersebut seusai bermain sepak bola walaupun hanya di lapangan ala kadarnya saja.
Dalam kesempatan yang sama, Ole Romeny mulai mendapat pengalaman barunya mengenai budaya dan agama di Indonesia, mungkin akan menjadi memori barunya yang paling berharga.
- Instagram - @oleromeny
Dipantau tvOnenews.com dari kanal YouTube Star Football, Senin, Ole Romeny merasa terkejut betapa besarnya toleransi beragama yang dipamerkan oleh anak-anak tersebut.
Anak-anak tersebut menghentikan permainan sepak bolanya sementara, hanya demi kejar mengerjakan shalat Ashar bersama-sama. Sebab, di tengah bermain bola, masjid sekitar mengumandangkan adzan.
"Sangat menakjubkan. Saat tempat ibadah berbunyi (suara adzan), semua anak-anak yang bermain pergi ke sana (shalat)," ngaku Ole Romeny.
Melansir dari video short YouTube @goalsports93, Ole Romeny mengabarkan, dirinya kedapatan dua anak yang bermain sepak bola dengannya, tidak mengikuti proses shalat Ashar berjamaah.
Dua anak tersebut bernama Mikael dan Badon yang turut menemani Ole Romeny, karena keduanya tidak ikut pergi ke masjid lantaran bukan penganut agama Islam.
"Di lapangan tersisa hanya saya dan dua orang anak yang bernama (Mikael dan Badon)," terang Ole.
Mikael dan Badon mengetahui jika tidak ada mereka, Ole Romeny hanya berdiam sendirian sambil menunggu anak-anak selesai shalat Ashar berjamaah di masjid.
"Aku tanya kenapa tiduk ikut yang lain? Mereka menjawab, mereka beragama Kristen. Aku kagum dengan toleransi di sini sangat kuat," tukasnya.
(hap)
Load more