Benarkah Ayah dan Bunda Marah ke Anak Bisa Merusak Otak? dr Aisah Dahlan Ingatkan Hal Ini
- dok.viva.co.id
Jakarta, tvOnenews.com- Mengajarkan anak menjadi kewajiban setiap orang tua. Terlebih anak dalam usia pertumbuhan.
Dalam Islam kalau orang tua diwajibkan mendidik anak secara baik. Dengan harapan menjadikan anak yang generasi baik pula.
Sebagaimana, Rasulullah SAW menyebutkan satu pelajaran adab yang diberikan kepada anaknya lebih baik daripada ibadah sedekah makanan pokok seberat 1 sha atau setara 2,7 kilogram gandum.
عن جابر بن سمرة رضي الله عنه قال قال رسولُ الله صلى الله عليه وسلم لأنْ يُؤَدِّبَ الرجلُ وَلَدَه خيرٌ من أن يتصدق بصاع أخرجه الترمذي
Artinya: Dari sahabat Jabir bin Samurah ra, Rasulullah saw bersabda: Pengajaran seseorang pada anaknya lebih baik dari (ibadah/pahala) sedekah satu sha (HR At-Tirmidzi).
- dok.viva.co.id
Kebiasaan Orang Tua Memarahi Anak Dianggap Sepele
Dalam penjelasannya, dr Aisah Dahlan pernah menyampaikan tak jarang sehari-hari kita temui orang tua mengajarkan anak lebih suka dengan nada marah dan berkata kasar.
Sehubungan dengan kondisi itu, kata dr Aisah Dahlan anak berpeluang mengartikan sebagai tanda tidak disayang.
Muncul pertanyaan, apakah mendidik anak dengan marah atau kurang baik (beri contoh) bisa merusak otak?
"Cara kerja memori gini jadi di otak manusia keseluruhan ada namanya sel otak. Kita kalau bahasa medisnya sering namanya neuron makanya jumlahnya banyak sekali 100 miliar kurang lebih," ujar dr Aisah Dahlan, di Youtube Nikita Willy dalam podcastnya bersama dr Aisah Dahlan, dikutip Senin (3/3/2025).
Lebih lanjut, dr Aisah Dahlan merincikan kalau setiap otak anak terdapat memori berupa sel-sel otak. Kalau bahasa medisnya Neuron yang jumlahnya miliaran.
Sehihingga setiap nasihat atau perintah orang tua terhadap anak akan terekam baik diotak. Baik itu bernilai negatif ataupun positif.
"1 neoron ibarat 1 laptop atau komputer yang isinya banyak dengan cabang atau bagian. Ini 1 neuronnya kalau tadi dikasih masih masukan pelajaran arahan atau contoh itu terekam," jelasnya.
Apakah Marah pada Anak Bisa Merusak Otak?
Melansir dari Medium, banyak faktor yang mampu mempengaruhi otak anak bahkan merusaknya. Maka para orang tua, diminta untuk tetap berhati-hati dan memantau perkembangan anaknya.
Bila meminimalkan waktu layar, mendorong aktivitas fisik, mempromosikan nutrisi sehat, memprioritaskan tidur yang cukup, dan mengurangi stres, orang tua dapat mendukung perkembangan otak yang optimal, dan meletakkan dasar bagi kesuksesan dan kesejahteraan anak mereka di masa depan.
Dengan begitu, jika dikaitkan dengan sikap orang tua yang hobi marah-marah atau mendidik anak dengan cara kurang baik. Tentu peluang besar anak mengalami stres ada.
Kendatinya, tingkat stres bagian alami dari kehidupan, stres kronis atau berkepanjangan dapat memiliki efek merusak pada perkembangan otak anak.
Peran Otak pada Manusia
Sehubungan dengan otak anak, kata dr Aisah Dahlan juga sebagai Penceramah menjelaskan kalau daya ingat anak juga menyesuaikan, bagaimana itensitas atau berapa lama momen atau peristiwa dan rasanya.
Sebab diketahui, peran otak cenderung lebih menyimpan rasa yang terlalu, terlalu cantik, terlalu sedih, terlalu senang, terlalu sakit mungkin karena jatuh atau sesuatu hal, terlalu marah,dan sebagainya.
Sehingga memori yang ada akan mempengaruhi otak anak. Seiring semakin kuat daya ingat dari yang ia rasakan dan alami.
"Pada saat kita memberikan kalau kita mau ngajarin pasti kita ingin yang baik gitu ya, tapi anak di sisi lain menangkap sebuah peristiwa yang peristiwa itu negatif. kalau diulang ulang maka sambungannya itu kayak kabelnya berulang-ulang semakin kuat ingatannya memorinya," ungkap dr Aisah Dahlan menjelaskan.
"Yang nanti membedakan waktu sambungan otak ini kayak ada lemnya, kurang lebih 100 jenis memori atau peristiwa ditangkap itu positif maka jenis lemnya lem positif. Sebaliknya kalau peristiwa negatif akan mengeluarkan lem negatif pula," terang Ustazah itu.
Sehubungan dengan, apakah akan merusak otak anak hal ini belum dijelaskan lebih lanjut oleh dr Aisah Dahlan.
Waallahualam
Load more