Tanjungpinang, tvOnenews.com-Tradisi kenduri arwah bagi masyarakat Melayu di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ternyata tetap lestari, terutama ketika menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Di Desa Batu Limau, Kabupaten Karimun, Kepri, misalnya sejumlah rumah warga silih berganti tak henti menggelar acara kenduri arwah sejak beberapa hari terakhir hingga menjelang Ramadhan 1446 Hijriah/2025 Masehi.
"Hari ini ada sekitar dua rumah warga yang melaksanakan kenduri arwah," kata Tokoh Masyarakat Batu Limau, yang sekaligus pembaca doa kenduri Ibrahim. Kenduri arwah jadi tradisi masyarakat setempat sejak zaman nenek moyang terdahulu dan masih bertahan sampai sekarang. Acara kenduri biasa digelar pada siang atau malam hari.
Tujuan kenduri arwah untuk mendoakan keluarga atau kerabat yang sudah meninggal dunia agar mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Untuk menjalin silaturahmi, kenduri arwah sangat positif, sekaligus berbagi rezeki dalam bentuk hidangan makanan, karena acara kenduri ini turut menjemput saudara dan tetangga di lingkungan sekitar.
Kenduri arwah juga dilengkapi doa tahlil dan bacaan doa lain yang dipandu ustadz/ulama/imam selaku pembaca doa. Warga akan menjamu jemputan yang hadir dengan jamuan hidangan berupa nasi dan lauk-pauk, aneka kue, buah, serta minuman tawar dan manis. Uniknya, makanan itu dikemas lalu dihidangkan dalam sebuah wadah nampan yang dapat disantap sebanyak empat hingga lima orang dengan cara duduk bersila.
"Secara tak langsung, kenduri arwah ikut menjaga kekompakan dan silaturahmi sesama warga," ucap Ibrahim.
Selain di Batu Limau, warga Kelurahan Kampung Bugis, Tanjungpinang, Kepri, juga menggelar kenduri haul atau berdoa secara massal yang rutin digelar setiap tahunnya menjelang Ramadhan.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kali kenduri haul kembali digelar di lokasi pasar pagi dengan duduk di atas lantai beralaskan tikar. Acara ini melibatkan ratusan penduduk sekitar, yang masing-masing membawa makanan untuk dihidang dan disantap bersama-sama.
Load more