Baca Niat Shalat ketika Angkat Tangan atau Sebelumnya? Pendapat Buya Yahya Waktu yang Tepat Ternyata saat...
- Tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV
tvOnenews.com - Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya dalam suatu tausiyahnya membahas teka-teki pengamalan niat shalat.
Banyak orang mukmin masih keliru kapan waktu mengamalkan niat shalat. Buya Yahya mengingatkan bahwa pada bagian ini sangat diwajibkan mengetahui pemahamannya.
Buya Yahya menjelaskan niat adalah salah satu bagian rukun shalat. Jika tidak membacanya, maka ibadahnya tidak sah.
Pada pembahasan ini, Buya Yahya mengupas tuntas apakah niat shalat dilaksanakan saat mengangkat tangan pada posisi takbiratul ihram atau sebelumnya.
Pertanyaannya, kapan waktu terbaik membaca niat shalat?
- Pexels
Dikutip tvOnenews.com dari channel YouTube Al-Bahjah TV, Selasa (25/2/2025), Buya Yahya menguraikan tata cara pelaksanaan shalat.
Sebagai umat Muslim, perkara tata cara shalat menjadi perhatian penting. Ilmu pengetahuan ini berfungsi agar ibadahnya tetap sah.
Tata cara shalat menentukan kesempurnaan ibadah yang telah dikerjakan. Tak haya itu, tata cara shalat juga untuk meningkatkan kualitas dalam urusan ibadahnya.
Setiap umat Muslim akan mendapatkan kekhusyukkan, menjauhi sikap malas dan lalai, dan bisa terhubung kepada Allah SWT jika telah menguasai tata cara shalat.
Tata cara pada kali ini membahas persoalan niat. Buya Yahya mengatakan salah satu rukun shalat tersebut berkaitan dengan lisan.
Ada beberapa orang yang membaca niat di dalam hati, ada juga mengamalkan niat dengan mengucap secara langsung melalui lisan.
Namun demikian, pengucapan niat shalat menggunakan lisan hanya bersifat sunnah. Terpenting, seseorang menanamkan niatnya dengan sepenuh hati.
"Di dalam shalat ada yang namanya niat, mengucapkan niat adalah sunnah, yang wajib adalah melintaskan niat di dalam hati," ujar Buya Yahya.
Perihal cara membaca niat shalat yang terbaik, kata Buya Yahya, sudah bisa mengamalkannya melalui lisan sebelum memulai ibadahnya.
Pengasuh LPD Al Bahjah itu kemudian menuturkan waktu membaca niat terjadi sebelum takbiratul ihram.
Takbiratul ihram menunjukkan ciri-ciri kedua tangan yang diangkat untuk memulai shalat.
Meski begitu, Buya Yahya mengingatkan niat yang dibaca sebelum angkat tangan hanya bagian pembukaan saja.
"Ini belum niat yang sesungguhnya, mukadimahnya niat," ucap dia.
Buya Yahya menjelaskan niat yang tepat diucapkan dalam hati, namun harus berbarengan saat takbiratul ihram.
"Sebab niat yang sesungguhnya waktu dia mengucapkan Allahu Akbar, dan dalam Allahu Akbar harus melintaskan niat tersebut," terangnya.
Ada beberapa orang melakukan hal serupa namun merasa bagian ini terlalu panjang. Buya Yahya menegaskan niat yang dibaca dalam hati tidak harus seperti diucapakan sesuai kalimatnya.
Pendakwah karismatik lahir di Blitar ini menuturkan niat shalat yang dibaca, minimal mencakup tiga hal saja.
"Dalam shalat Fardhu yang perlu dilintaskan hanya tiga, bermaksud melakukan shalat, kemudian menyebut shalatnya, dan menyebut kefardhuannya," tukasnya.
Kesimpulannya mengarahkan sebelum takbiratul ihram telah mengucap niat shalat secara lisan. Ada pun kewajiban mengisi niat shalat bersamaan dengan takbiratul ihram dan dilakukan minimal di dalam hati.
(far/hap)
Load more