Bekal Ini yang Perlu Disiapkan Umat Muslim Sebelum Meninggal Dunia Kata Syekh Ali Jaber

Jakarta, tvOnenews.com- Mengingat kematian bagi manusia mungkin jarang terpikirkan. Sebab kita sibuk menata masa depan bukan masa akhir. 

Almarhum Syekh Ali Jaber mengatakan dalam perspektif agama, kematian dilihat sebagai bagian nyata dari siklus kehidupan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

Dengan begitu, kematian proses kembali kepada Sang Pencipta, dan pengingat bagi umat manusia untuk menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya. 

Sumber :

• dok.tangkapan layar youtube Syekh Ali Jaber

Ulama Indonesia ini pun menjelaskan, bagaimana kita menyiapkan kematian tersebut. 

Mendengarkan dari video pendek ceramah di YouTube samuderadakwah, Minggu (23/2/2025). 

Dalam ceramahnya, Syekh Ali Jaber mengingatkan pentingnya fokus pada kehidupan abadi setelah mati, dan bukan hanya pada kenikmatan dunia yang sementara.

"Hidup yang hakiki adalah kehidupan setelah mati. Jangan sampai dunia ini, yang hidupnya sementara, melalaikan kita dari kehidupan yang abadi," ujar Syekh Ali Jaber.

"Banyak orang masih memilih kehidupan enak di dunia ini, tetapi nanti di akhirat akan sengsara," tambahnya.

Dengan begitu, ia menjelaskan pentingnya memilih jalan hidup yang benar dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.

"Jadikan hidup Anda di dunia ini walaupun Anda menghadapi kesusahan. Tidak apa-apa, sungguh bakal berlalu," ungkap Syekh Ali. 

Sehubungan dengan kehidupan di dunia, Syekh Ali Jaber menjelaskan kekayaan diraih saat ini hanya bersifat sementara. 

Rasulullah SAW bersabda, ketika kita meninggal semua amalan akan terputus kecuali tiga hal. Berikut ini hadits lengkapnya:

وَقَالَ عَلَيْهِ السَّلَامُ: {إذَا مَاتَ ابْنَ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاّ مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يَنْتَفِعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ} يَدْعُوْ لَهُ.

Artinya: Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Jika manusia itu meninggal dunia, maka terputus amalnya kecuali tiga hal, shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak yang saleh yang mendoakannya," (HR Al-Bukhari, Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i).