Bau Mulut Orang Puasa Ramadhan Sering Disebut Lebih Wangi dari Bunga Kasturi, Maksudnya Apa? Ustaz Khalid Basalamah Bilang…
- Tangkapan Layar YouTube Khalid Basalamah Official
tvOnenews.com - Mengapa seseorang yang melakukan puasa Ramadhan, bau mulutnya sering disebut lebih wangi dari bunga kasturi? Ustaz Khalid Basalamah berikan penjelasannya.
Selama sebulan penuh, umat Islam menjalankan puasa saat bulan Ramadhan. Namun terkadang kepercayaan diri menjadi menurun lantaran bau mulut yang kurang segar.
Tetapi, dalam sebuah hadits mengatakan bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi daripada wangi bunga kasturi. Lantas, apa maksud dari hadits tersebut?
Dalam satu kajiannya, Ustaz Khalid Basalamah mengungkapkan makna dari hadits bahwa bau mulut orang puasa lebih wangi daripada wangi bunga kasturi.
Seperti apa penjelasan Ustaz Khalid Basalamah mengenai hal tersebut? Simak informasinya berikut ini.
- Tangkapan Layar YouTube Khalid Basalamah Official
Dilansir tvOnenews.com dari tayangan YouTube Islam Terkini, Ustaz Khalid Basalamah mengungkapkan terdapat makna di balik sabda Rasulullah SAW tentang bau mulut orang puasa yang lebih wangi dari kasturi.
“Menurut hadits, bau mulut orang puasa lebih wangi di sisi Allah daripada wangi bunga kasturi, apa maknanya?” ungkap Ustaz Khalid Basalamah pada tayangan YouTube Islam Terkini.
Bau mulut yang disebutkan dalam hadits merupakan sebuah bentuk perumpamaan.
Ketika berada di surga maka akan menemui berbagai jenis buah dan bunga, namun bentuk, aroma, hingga rasanya akan berbeda dengan yang di dunia.
“Lalu kenapa menggunakan kalimat kasturi? Jawabannya hampir mirip dengan surat Ar Rahman, disebutkan di surga akan ada kurma, ada anggur, ada delima,” ujarnya.
“Dalam surat Al Waqiah ada pisang, disebutkan para ulama adalah hal-hal yang sama namanya dengan di dunia, tapi bentuk, aroma, dan cita rasanya berbeda,” lanjutnya.
Kemudian, Ustaz Khalid Basalamah memberikan contoh mengenai perbedaan kurma di surga dengan yang berada di dunia.
“Jadi misal, masalah kurma di surga, baginda Nabi SAW bersabda, ‘sesungguhnya satu butir kurma di surga, satu butirnya seperti tempayan besarnya,” jelas Ustaz Khalid Basalamah.
Begitu pula dengan kasturi yang disebutkan dalam hadits berbeda dengan kasturi di dunia.
Load more