Ribuan Mahasiswa Tumpah ke Jalan untuk Aksi ‘Indonesia Gelap’, Ternyata Kata Gus Baha dalam Islam Mengikuti Demonstrasi Hukumnya…
- Tim tvOne/Taufik
fa hazamûhum bi'idznillâh, wa qatala dâwûdu jâlûta wa âtâhullâhul-mulka wal-ḫikmata wa ‘allamahû mimmâ yasyâ', walau lâ daf‘ullâhin-nâsa ba‘dlahum biba‘dlil lafasadatil-ardlu wa lâkinnallâha dzû fadllin ‘alal-‘âlamîn
Artinya: Mereka (tentara Talut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan Daud membunuh Jalut. Kemudian, Allah menganugerahinya (Daud) kerajaan dan hikmah (kenabian); Dia (juga) mengajarinya apa yang Dia kehendaki. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi ini. Akan tetapi, Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan-Nya) atas seluruh alam.
Oleh sebab itu, Gus Baha mengatakan segala jenis kekuatan hendaknya dapat dikontrol. Begitu juga dengan aksi demo, agar jangan sampai anarkis.
“Jadi kekuatan apapun itu harus dikontrol. Tentu kontrol itu macam-macam. Tapi saya ulangi lagi, jangan anarkis, jangan melakukan sesuatu yang kontra produktif,” tegasnya.
Banyaknya perbedaan pendapat mengenai hukum melakukan demonstrasi, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Rais Syuriyah mengungkapkan ada pendapat yang mengungkapkan demo itu diharamkan.
“Kalau demo yang diharamkan oleh sebagian ulama itu adalah demo yang anarkis, sedangkan yang diperbolehkan itu maknanya yang tertib. Itu biasa di hukum fiqih,” ujar Kiai Rais Syuriyah.
“Artinya kalau demonstrasi itu dengan makna mengutarakan pendapat, dengan cara yang dijamin konstitusi, itu kan normal-normal saja dan tidak ada masalah. Jadi saya rasa seperti itu,” pungkasnya. (kmr)
Load more