Buya Yahya Ingatkan Hukum Tabur Bunga Saat Ziarah Kubur Jelang Ramadhan, Katanya…
- Tangkapan Layar/YouTube Al-Bahjah TV
Namun Buya Yahya mengingatkan bahwa dalam menabur bunga saat ziarah atau nyekar janganlah berlebihan.
“Jangan berlebihan. Jangan sampai harganya mahal. Apalagi kalau punya bunga-bunga di rumah sendiri, petik sendiri,” nasihat Buya Yahya.
Kemudian selain itu dalam menabur bunga saat ziarah atau nyekar janganlah mengikuti cara orang kafir.
“Jangan sampai dalam irama meniru orang-orang kafir,” tandas Buya Yahya.
“Hanya menabur bunga. Niatnya semoga selagi ini bunga masih basah meringankan kalau ada dosa dari siksa neraka,” sambugnya.
Jadi menabur bunga saat nyekar atau ziarah kubur ujar Buya Yahya sebaiknya dipahami dengan baik.
“Asalkan kita tidak memandang dengan hawa nafsu,” jelasnya.
“Kalau enggak pakai bunga ya gak papa yang penting istighfarnya lancar, doanya yang banyak,” sambung Buya Yahya mengingatkan.
Buya Yahya kemudian mengingatkan agar setiap Muslim jangan memperbanyak khilaf.
“Selagi masih ada celah untuk kita bawa kepada bimbingan nabi kepada rasul kepada dalil maka kita bawa ke sana,” nasihat Buya Yahya.
“Ini kan dikiaskan dengan tadi pelepah kurma tadi,” lanjutnya.
Namun jika kalau ada orang yang tidak mengadzani atau tidak mau menabur bunga, Buya Yahya juga mempersilakan.
“Memang enggak ada masalah, enggak menabur bunga tapi dia tiap hari mendoakan, itu bagus,” ujarnya.
“Yang repot ini adalah kebiasaan kita mau ngirim tapi tidak pernah doa,” sambung Buya Yahya.
Buya Yahya mengingatkan agar setiap anak yang orang tuanya sudah meninggal untuk terus berdoa dan berbuat baik.
Hal ini karena akan sampai kepada orang tua yang sudah meninggal dunia. Maka banyak-banyaklah berbuat baik jika orang tua sudah meninggal dunia.
“Berbuat baik dan seterusnya itu akan sampai kepada orang tua,” jelasnya.
Itulah penjelasan mengenai tabur bunga saat ziarah atau nyekar. Semoga artikel ini bermanfaat dan disarankan bertanya langsung kepada ulama atau ahli agama Islam, agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahu'alam Bishawab
(put)
Load more