News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Penyerang Timnas Indonesia Ole Romeny Punya Kakek Buyut yang Meninggal Tragis, Ternyata Jadi Korban Perang Pasifik

Kakek buyut penyerang keturunan Timnas Indonesia, Ole Romeny bernama Thomas Degenaars mempunyai kisah meninggal yang tragis sebagai korban di Perang Pasifik.
Senin, 17 Februari 2025 - 17:56 WIB
Penyerang Timnas Indonesia, Ole Romeny
Sumber :
  • Oxford United

tvOnenews.com - Pemain Timnas Indonesia, Ole Romeny memiliki garis keturunan Indonesia dari nenek pihak ibunya, Helene Wilhelmina Degenaars.

Siapa sangka, kakek buyut Ole Romeny mempunyai kisah tragis menjadi korban peran Pasifik. Keterikatan ini membuat penyerang Oxford United mudah membela Timnas Indonesia.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Ole Romeny menjadi perhatian serius bagi PSSI. Kehadirannya diharapkan sebagai juru gedor mematikan untuk Timnas Indonesia yang sedang berjuang di putaran Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Ole Romeny juga sudah menyandang status Warga Negara Indonesia (WNI). Ia mengucap sumpah perpindahan kewarganegaraannya di London, Inggris beberapa waktu lalu.

tvonenews

Proses ucapan sumpah WNI ini juga telah menjadi kesepakatan dari rapat kerja Komisi X DPR RI sebelumnya.

Ole Romeny adalah pemain yang memiliki skill di atas rata-rata, perjalanan kariernya juga cukup memuaskan sebelumnya pernah berkiprah di FC Utrecht.

Setelah di FC Utrecht, Ole Romeny kini berkarier di klub Oxford United. Kebetulan klub ini masih berkaitan dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dan pengusaha Anindya Bakrie.

Soal silsilah keluarganya, Romeny memiliki ayah bernama Petrus Gerardus Wilhelmus Burgers. Sang ayah lahir di Wijchen, bagian timur Belanda pada 16 Mei 1959.

Ibu Ole Romeny bernama Catherine Frederique ter Haar Romenij kelahiran di Haarlem, Belanda pada 24 Juni 1963.

Penyerang Timnas Indonesia, Ole Romeny
Penyerang Timnas Indonesia, Ole Romeny
Sumber :
  • Instagram - @oleromeny

 

Proses naturalisasi Romeny menjadi WNI karena keterkaitan dengan latar belakang Helene Wilhelmina Degenaars. Kebetulan sang nenek lahir di Medan, Sumatera Utara pada 2 April 1923.

Namun demikian, kakek buyut Ole Romeny berasal dari ibunya bernama Thomas Degenaars. Kisahnya berakhir tragis terjebak di Perang Pasifik.

Kisah Kakek Buyut Ole Romeny di Perang Pasifik

Menguntit dari laman Historia, Senin (17/2/2025), Thomas Degenaars merupakan seorang warga Belanda yang lahir di Doordrecht pada 3 Juni 1895.

Thomas memberanikan diri untuk menjadi perantau. Ia berlabuh ke wilayah Hindia Belanda sekitar pada tahun 1918.

Thomas menemukan kekasihnya, Trintje Wilhelmine Fortuin. Saat itu tengah berada di Singapura pada 1920. Kakek buyutnya Romeny pun memboyong Trintje ke Medan.

Berdasarkan kabar dari harian De Sumatra Post, Thomas dan Trintnje dianugerahi tiga buah hati, salah satunya neneknya Ole Romeny yang namanya cukup mentereng dan diketahui banyak orang.

Dikutip dari Scouting tijdens de Tweede Wreldoorlog: Een selectie van twaalf verhalen uit het verhalenproject Scouting in de Oorlog, organisasi kepanduan Scouting Nederland menuliskan tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) tampaknya memobilisasi Thomas dan salah satu putranya, Tom pada Perang Pasifik 1941-1945.

"Di dalam KNIL sebagai prajurit garnisun kota (di Aceh), Thomas turut ditangkap dan jadikan tawanan perang oleh Jepang," demikian keterangan tertulis Scouting Nederland.

Tentara Jepang yang menguasai di Kutacane, Aceh menanggap Thomas sekitar 1942. Ia tidak sendirian karena saat itu beberapa militer Belanda dan Sekutu juga merasakan nasib yang sama.

Kamp Tawanan Perang Glugur, Medan menjadi saksi bagaimana Thomas harus mendekam di bawah pantauan tentara Jepang.

Tentara Jepang memindahkan Thomas dan diduga sekitar 720 tawanan ke Pekanbaru setelah dijebloskan dari Kamp Glugur dan Kamp Sungai.

Thomas dan para tawanan dari Inggris, Australia, dan Belanda menjadi pekerja paksa agar mereka membangun jalur kereta api di wilayah Pekanbaru.

Kapal Harugiku Maru kebetulan mengangkut Thomas dan tawanan pada 26 Juni 1944 pagi hari. Kapal selam Inggris HMS Truculent bersuar dengan konvoi kapal kargo SS yang membawa tawanan itu di perairan Tanjungbalai.

"Sekitar pukul 11 pagi, kapal selam HMC Truculent mulai menembakkan torpedonya karena mengira konvoi suplai dari militer Jepang," keterangan tertulis Sturma.

Brenda M. Tranter menyebutkan Harugiku Maru meledak yang hancurannya berkeping-keping setelah 15 menit terkena torpedo yang membuat kapal kargo SS itu terbagi menjadi dua.

Kapal yang ditumpangi kakek buyut Ole Romeny itu tenggelam, bahkan sampai ke dasar di Selat Malaka. Kekuatan torpedo itu membuktikan kapal selam Inggris bukan sembarangan.

"Harugiku Maru ditorpedo dengan menimbulkan banyak korban jiwa untuk satu kapal kecil. Nahkoda (kapal selam) Truculent tidak mengenali (Harugiku Maru) di dalamnya banyak tawanan peran. Sebab, tidak ada ciri-ciri identitas apa pun," ujar Brenda.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Thomas menjadi salah satu korban di antara 180 tawanan yang tewas di dasar Selat Malaka. Kementerian Pertahanan Belanda juga menganugerahi mendiang kakek buyut Ole Romeny sebagai Mobilisatie-Oorlogskruis pada Mei 2019.

(hap)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Hashim Djojohadikusumo Tegaskan Prabowo Tidak Punya Satu Hektare Pun Lahan Sawit di Indonesia

Hashim Djojohadikusumo Tegaskan Prabowo Tidak Punya Satu Hektare Pun Lahan Sawit di Indonesia

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, secara tegas membantah isu yang menyebut Presiden Prabowo Subianto memiliki lahan perkebunan kelapa sawit di wilayah Aceh, Sumatera Utara, maupun Sumatera Barat.
ASDP Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru di Bakauheni Dimulai Hari ini 23 Desember 2025

ASDP Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru di Bakauheni Dimulai Hari ini 23 Desember 2025

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperkirakan lonjakan tertinggi arus mudik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, akan terjadi pada H-2 atau Selasa (23/12) menjelang perayaan Natal 2025. 
Kebakaran Hanguskan Kawasan Padat Penduduk di Wijaya Kusuma Jakarta Barat

Kebakaran Hanguskan Kawasan Padat Penduduk di Wijaya Kusuma Jakarta Barat

Kebakaran melanda delapan rumah di kawasan padat penduduk, Jalan Karya Dalam III, Kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Senin (22/12) malam.
Yudai Yamamoto Jadi Wasit Asing Full Time Pertama di Indonesia, Ini Alasannya

Yudai Yamamoto Jadi Wasit Asing Full Time Pertama di Indonesia, Ini Alasannya

Pria berusia 42 tahun itu akan mulai bekerja pada bulan depan dengan durasi kontrak selama 1,5 musim. Yudai Yamamoto mengaku memiliki alasan khusus mengapa menerima tawaran ini.
Bicara soal Peluang John Herdman Dipecat dari Timnas Indonesia jika Ketum PSSI Diganti, Bung Harpa: Ngapain Diganti

Bicara soal Peluang John Herdman Dipecat dari Timnas Indonesia jika Ketum PSSI Diganti, Bung Harpa: Ngapain Diganti

Bung Harpa bicara soal kemungkinan John Herdman dipecat dari Timnas Indonesia jika terjadi pergantian Ketua Umum PSSI, apakah akan dipecat atau dipertahankan?
Tak Perlu Membalas, Baca Doa Perlindungan Agar Terhindar dari Kedzaliman Membuat Hati Lebih Tenang

Tak Perlu Membalas, Baca Doa Perlindungan Agar Terhindar dari Kedzaliman Membuat Hati Lebih Tenang

Salah satu ikhtiar terbaik adalah memanjatkan doa agar Allah memberikan perlindungan dari orang-orang dzalim serta menentramkan hati dari rasa marah dan dendam

Trending

ASDP Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru di Bakauheni Dimulai Hari ini 23 Desember 2025

ASDP Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru di Bakauheni Dimulai Hari ini 23 Desember 2025

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperkirakan lonjakan tertinggi arus mudik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, akan terjadi pada H-2 atau Selasa (23/12) menjelang perayaan Natal 2025. 
Kebakaran Hanguskan Kawasan Padat Penduduk di Wijaya Kusuma Jakarta Barat

Kebakaran Hanguskan Kawasan Padat Penduduk di Wijaya Kusuma Jakarta Barat

Kebakaran melanda delapan rumah di kawasan padat penduduk, Jalan Karya Dalam III, Kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Senin (22/12) malam.
Kemenag Resmikan Papan Nama Gereja Katolik Santo Joannes Baptista Parung, Buktikan Negara Hadir Layani Umat Beragama

Kemenag Resmikan Papan Nama Gereja Katolik Santo Joannes Baptista Parung, Buktikan Negara Hadir Layani Umat Beragama

Staf Khusus Menteri Agama Republik Indonesia, Gugun Gumilar hadiri dalam acara pemasangan papan nama Gereja Katolik Santo Joannes Baptista Parung, Senin (22/12)
Pembunuhan Mahasiswi di Probolinggo, Keluarga Tuntut Oknum Polisi Dihukum Mati

Pembunuhan Mahasiswi di Probolinggo, Keluarga Tuntut Oknum Polisi Dihukum Mati

Kasus pembunuhan mahasiswi oleh oknum polisi Probolinggo memasuki babak baru. Tim Kuasa Hukum Korban dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) LIRA Jawa Timur menegaskan bahwa perkara yang dilaporkan ke Polda Jawa Timur bukanlah tindak pidana biasa, melainkan dugaan kejahatan berat yang mengarah pada pembunuhan berencana.
Belum Terima Surat Resmi Hasil Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Tagih ke Polda Metro

Belum Terima Surat Resmi Hasil Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Tagih ke Polda Metro

Kuasa hukum Roy Suryo dan kawan-kawan, Ahmad Khozinudin, mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan,
Kronologi Penumpang Bus Transjakarta Dimarahi Ibu-ibu karena Kursi Viral, Lagi Sakit Kepala Berujung Dimaki-maki

Kronologi Penumpang Bus Transjakarta Dimarahi Ibu-ibu karena Kursi Viral, Lagi Sakit Kepala Berujung Dimaki-maki

Penumpang Bus Transjakarta dimaki-maki oleh ibu-ibu terekam dalam video yang viral di media sosial. Ia menceritakan kronologi terjadi di kursi non-prioritas.
Mahasiswi UMM Diduga Dibunuh hingga Dirudapaksa Kakak Ipar, Keluarga Minta Bripda AS Dihukum Mati

Mahasiswi UMM Diduga Dibunuh hingga Dirudapaksa Kakak Ipar, Keluarga Minta Bripda AS Dihukum Mati

Kasus pembunuhan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Faradila Amalia Najwa (21) oleh oknum polisi Probolinggo yang tak lain adalah kakak ipar..
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT