Memangnya Benar Ada Hadis Palsu terkait Amalan Malam Nisfu Syaban? Pendapat Ustaz Adi Hidayat Sebaiknya Hati-hati
- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
Perihal amalan Nisfu Syaban, UAH mengatakan anjuran ini paling populer diriwayatkan oleh Imam At Thabrani.
Redaksi hadis riwayat dari At Thabrani seraya, Rasulullah SAW bersabda:
"Allah SWT melihat kepada semua makhluk-Nya pada malam pertengahan bulan Syaban, maka Dia memberi ampunan pada semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan (dengan saudaranya)." (HR. At Thabrani)
Pada malam Nisfu Syaban, kata UAH, Allah SWT melihat hamba-Nya yang beriman dan sibuk memperbanyak berbagai amalan.
Ia menambahkan hadis riwayat ini juga sebenarnya bagian dari redaksi Abu Musa Al Asy'ari, bahkan sifatnya telah sahih.
Rekomendasi amalan-amalan Nisfu Syaban, antara lain istighfar, dzikir, shalat sunnah, puasa dan sebagainya.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu memperingatkan apabila ada hadis riwayat yang mengarahkan kepada ibadah puasa sunnah dan shalat sunnah, maka bersifat dhaif dan palsu.
"Misalnya berbunyi kalau telah datang malam pertengahan bulan Syaban, sebaiknya menghidupkan malamnya dengan banyak menunaikan shalat, dan siangnya dengan puasa, maka siapa pun yang bermohon ampun kepada Allah, Allah akan mengampuninya. Saya tegaskan kalau bunyi statusnya itu palsu," papar dia.
UAH merangkum pemahaman ini, sejatinya amalan-amalan tidak hanya sekadar di malam Nisfu Syaban, tetapi bisa dihidupkan di seluruh malam.
Pendakwah kelahiran asal Pandeglang, Banten itu juga mempertegas spesifikasi apa saja anjuran dari Rasulullah SAW soal amalan di malam Nisfu Syaban.
"Ada yang shalat malam qiyamul lail, ada yang banyak beristighfar, tidak ada amalan spesifik, kalau ada hadits yang menunjukkan ibadah tertentu di malam pertengahan Syaban, maka disepakati para ulama itu hadits palsu," tandasnya.
(hap)
Load more