ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Hukum Shalat Tahajud kok Wajib untuk Rasulullah SAW tapi Umatnya Sunnah? Gus Baha Singgung Berkaitan dengan Syafaat

KH Ahmad Bahauddin Nursalim biasa dikenal Gus Baha mengungkap alasan shalat Tahajud untuk Rasulullah SAW, hukumnya adalah wajib dan umat Islam hanya sunnah.
Jumat, 7 Februari 2025 - 22:22 WIB
Gus Baha beberkan alasan hukum shalat Tahajud bagi Rasulullah SAW adalah wajib dan untuk umat Islam sunnah
Sumber :
  • NU Online

tvOnenews.com - KH Ahmad Bahauddin Nursalim biasa dikenal Gus Baha mengungkapkan alasan besar mengapa shalat Tahajud untuk Rasulullah SAW, hukumnya adalah wajib.

Gus Baha memberikan penilaian memang adanya perbedaan hukum shalat Tahajud untuk Rasulullah SAW bersifat wajib, namun umatnya hanyalah sunnah.

Gus Baha mengatakan keistimewaan shalat Tahajud bagi Rasulullah SAW sangat besar, beliau tidak ingin ketinggalan sedikit pun karena bertanggung jawab untuk umatnya.

"Nabi itu wajib Tahajud, tapi kalau umatnya hanya sunnah," ungkap Gus Baha dalam suatu tausiyahnya dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Pojok Ilmu, Jumat (7/2/2025).

Shalat Tahajud sesungguhnya menjadi amalan ibadah wajib untuk Rasulullah SAW, sebab menginginkan umatnya tetap memperoleh hak syafaatnya.

Ilustrasi berdoa setelah shalat Tahajud di sepertiga malam
Ilustrasi berdoa setelah shalat Tahajud di sepertiga malam
Sumber :
  • iStockPhoto

 

Tidak asing lagi rahasia alasan mengenai Tahajud bersifat wajib bagi Nabi, sedangkan umat Islam hanya sunnah, tak lain karena sudah menjadi kewajiban beliau.

"Shalat Tahajud itu memang shalat yang khusus untuk Nabi, karena Tahajud yang menjadikan Nabi punya hak syafaat," ujar dia.

Murid kesayangannya Mbah Moen itu mengatakan Nabi SAW sangat khawatir, apabila di akhirat kelak, tidak mendapatkan hak syafaatnya, jika beliau tak merutinkan Tahajud setiap hari.

Kewajiban mengerjakan Tahajud ini juga berkaitan dengan perintah dari Allah SWT kepada Rasulullah SAW. Lagi-lagi, kata Gus Baha, tentang hak syafaat yang dapat dinikmati umatnya.

Allah SWT pada waktu itu mengabulkan keinginan Rasulullah SAW, yang semestinya bersifat sunnah, maka hukumnya berubah menjadi wajib.

"Nabi ingin sekali punya hak syafaat, kemudian sama Allah diberi instruksi, diberikan syarat, yaitu harus Tahajud di malam hari," katanya.

Nabi SAW seusai mendapat hak syafaat, Gus Baha menegaskan hal itu langsung ditumpahkan kepada umatnya, begitulah perjuangan beliau demi umat Islam, dengan cara memenuhi syarat dari Allah SWT.

"Kalau Nabi Muhammad SAW malamnya tidak Tahajud, maka hak syafaat itu tidak akan diberikan," imbuh dia.

Pendakwah kondang asal Rembang itu mengingatkan hukum shalat Tahajud wajib hanya khusus untuk Rasulullah SAW. Pembahasan ini tidak boleh menjadi perspektif, ingin mengikuti apa yang sesuai dari Nabi SAW.

"Kalau umatnya Tahajud, itu hanya sunnah. Mereka tidak memiliki hak syafaat, melainkan disyafaati oleh Nabi," tegasnya.

tvonenews

Syafaat inilah membuat Nabi Muhammad SAW memenuhi kewajibannya, sampai rela mengerjakan Tahajud di setiap sepertiga malam, selain mempertebal pahala juga syafaat didapatkan untuk umatnya.

"Nabi harus Tahajud, supaya punya hak syafaat," ucapnya secara singkat.

"Kewajiban Tahajud itu berat, tapi Nabi melakukannya demi umatnya," sambung dia.

Namun, Gus juga tidak menginginkan alasan mengapa hukum Tahajud sunnah, penyebab malas beribadah sunnah malamnya. Surat Al Isra Ayat 79, sesungguhnya telah mewakili keistimewaannya.

"Meskipun umatnya tidak wajib, Tahajud tetaplah amalan yang sangat dianjurkan," tegasnya.

"Kita harus memahami betapa pentingnya tahajud bagi Nabi, karena itu yang membuat beliau bisa memberikan syafaat kepada kita semua," tandasnya.

(hap)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

PERURI Salurkan Bantuan Cepat Tanggap untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra

PERURI Salurkan Bantuan Cepat Tanggap untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra

PERURI salurkan bantuan logistik ke Aceh, Sumut, dan Sumbar untuk korban banjir bandang dan longsor, bantu percepat pemulihan dan penuhi kebutuhan dasar warga.
Dua Mata Elang Tewas Mengenaskan di TMP Kalibata oleh 6 Anggota Polri, Bagaimana Peran Masing-masing Tersangka?

Dua Mata Elang Tewas Mengenaskan di TMP Kalibata oleh 6 Anggota Polri, Bagaimana Peran Masing-masing Tersangka?

Polda Metro Jaya menetapkan enam anggota Polri sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan hingga menyebabkan tewasnya dua orang mata elang (Matel) berinisial MET (41) dan NAT (32) yang terjadi di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata,Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/2025).
Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

SEA Games 2025 menciptakan tiga cerita besar bagi Indonesia. Ada kekecewaan, ada kebanggaan, dan ada pula kejutan yang mengubah peta persaingan Asia Tenggara.
Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) 2025 di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang pada Jumat (12/12/2025).
Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Kasus tewasnya dua mata elang yang dikeroyok hingga tewas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/22025) sore terungkap.
Transportasi Digital Makin Dinamis! Inilah Tantangan Baru dan Solusi dari Para Pemangku Kepentingan

Transportasi Digital Makin Dinamis! Inilah Tantangan Baru dan Solusi dari Para Pemangku Kepentingan

Menurut data Kementerian Perhubungan (2024), pengguna transportasi online terus meningkat seiring tumbuhnya kebutuhan akan layanan cepat, aman, dan transparan

Trending

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Kasus tewasnya dua mata elang yang dikeroyok hingga tewas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/22025) sore terungkap.
Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

SEA Games 2025 menciptakan tiga cerita besar bagi Indonesia. Ada kekecewaan, ada kebanggaan, dan ada pula kejutan yang mengubah peta persaingan Asia Tenggara.
Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) 2025 di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang pada Jumat (12/12/2025).
Malam Mencekam di TMP Kalibata Buntut Seorang Mata Elang Tewas Dikeroyok, Aksi Pembakaran Hingga Padamnya Listrik

Malam Mencekam di TMP Kalibata Buntut Seorang Mata Elang Tewas Dikeroyok, Aksi Pembakaran Hingga Padamnya Listrik

Dua mata elang (matel) menjadi korban pengeroyokan di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Kamis (11/12/2025) sore.
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 17.00 WIB: Indonesia Tambah 4 Medali Emas hingga Sore Ini

Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 17.00 WIB: Indonesia Tambah 4 Medali Emas hingga Sore Ini

Berikut klasemen sementara perolehan medali SEA Games 2025, Jumat (12/12/2025) hingga pukul 17.00 WIB.
Susul Wagub Jabar, Dedi Mulyadi Beri Respons terkait Resbob Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib Bandung

Susul Wagub Jabar, Dedi Mulyadi Beri Respons terkait Resbob Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib Bandung

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi bereaksi soal konten kreator Adimas Firdaus alias Resbob diduga menghina suku Sunda dan suporter Persib Bandung, Viking Persib Club.
Duh, Foto Resbob Ditaruh dengan "Sesajen" Buntut Ucapan Menghina Suku Sunda, Dedi Mulyadi Sampai Ikut Ngomong

Duh, Foto Resbob Ditaruh dengan "Sesajen" Buntut Ucapan Menghina Suku Sunda, Dedi Mulyadi Sampai Ikut Ngomong

Ucapan Resbob yang memantik amarah tersebut, diunggah ulang berbagai akun di Medsos.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT