Sebagai pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, Jatim, Kiai Kikin menganggap kehadiran HTI hanya menggencarkan gerakan anti-NKRI, di mana organisasi ini menjadi pendukung khilafah tersebut.
Ia mengatakan kehadiran mereka hanya memberikan embel-embel, sejatinya HTI tetap bersama Palestina melalui solidaritas yang diteguhkan mereka, juga mengatasnamakan solidaritas terhadap isu lain.
Sementara, Ketua Lembaga Dakwah (LD) PWNU Jawa Timur Dr KH Syukron Djazilan Badri turut menyampaikan pendapatnya terkait program pesantren mualaf dibuka oleh pihaknya di Kantor PWNU Jawa Timur akan berlangsung pada 11 Februari 2025.
"Tujuan utama program itu untuk menguatkan nilai-nilai Islam Aswaja An-Nahdliyah, sekaligus bimbingan ibadah keseharian kepada para mualaf, serta menangkal radikalisasi seperti dilakukan HTI," tuturnya.
Setelah tahap pertama di Kantor LD PWNU Jawa Timur itu, pria yang juga menjabat dosen agama di Unusa itu mengabarkan, tahap berikutnya akan ditawarkan ke pesantren-pesantren di wilayah Jawa Timur dengan bekerja sama LD PCNU se-Jawa Timur.
"Kami juga akan menawarkan kepada LAZISNU sebagai mitra kerja sama untuk berperan memberikan modal bila para mualaf membutuhkan, sehingga kekuatan agama dan ekonomi akan dapat menangkal radikalisasi," jelasnya.
Ia menambahkan HTI mengklaim mereka mengikuti Rasulullah dalam mendirikan Khilafah, padahal Rasulullah tidak pernah mendirikan Khilafah, tetapi Daulah Nabawiyah.
Load more