Ternyata Hadisnya Dhaif Baca Doa Sebelum Makan 'Allahumma Bariklana', Apakah Benar? Begini Menurut Ustaz Adi Hidayat
- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat telah mendengar perdebatan hadis riwayat, yang membahas seputar doa sebelum makan.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan doa sebelum makan tanda mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT, walaupun tetap harus memperhatikan adab dan salah satunya terletak soal hadis riwayat Nabi SAW.
Ada pun doa sebelum makan paling populer mengarahkan pada kalimat "Allahumma Bariklana". Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyoroti spekulasi soal hadis riwayat bacaan tersebut dikatakan dhaif.
"Nabi tidak mengatakan bacalah bismillah, hanya mengatakan Samillah," ungkap UAH dalam suatu ceramah dinukil dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, Selasa (4/2/2025).
Doa sebelum makan selain berfungsi tanda syukur, amalan ini menuntun seseorang memperoleh keberkahaan dari Allah SWT.
- Pexels/Monstera Production
Bacaan doa ini juga berguna sebagai momentum paling tepat, tatkala Allah SWT memberikan ridha kepada hamba-hamba-Nya.
Seseorang yang masih bisa merasakan kenikmatan hakiki, dihidangkan sajian berupa makanan dan minuman, semestinya menanamkan mindset yang akan dikonsumsi bersifat nikmat.
Rasa syukur ini juga membawa seseorang untuk melindungi diri dari godaan setan, salah satu fungsi utama dari amalan doa tersebut.
Salah satu redaksi dari hadis riwayat berbagi penafsiran bagi orang tidak membaca doa sebelum makan, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya setan akan ikut menyantap makanan yang tidak diawali dengan membaca bismillah sebelum makan." (HR. Muslim & Ahmad)
Bila mana membaca doa ini menandakan telah mengikuti adab-adab yang harus ditunaikan sebelum menyantap makanan. Hal ini berdasarkan anjuran dari Nabi Muhammad SAW.
Meski begitu, UAH tidak menginginkan umat Muslim keliru, terutama kedapatan perspektif hadis doa sebelum makan dianggap dhaif. Artinya, tidak bisa dibuktikan kebenarannya dan belum bersifat sahih.
"Nama Allah ada berapa? banyak, di antaranya 99. Sepanjang kita menyebut nama Allah, dibuat umum untuk memudahkan," terangnya.
UAH mengambil tafsir dalam hadis riwayat, kebetulan kalimatnya panjang terletak di Muwatta Imam Malik kepada Ali bin Abi Thalib, menunjukkan redaksi doa "Allahumma Bariklana".
"Bagaimana isinya, kalau engkau mau makan, Bismillahirrahmanirrahim, Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannar. Hadis itu shahih bahkan ada yang lebih panjang lagi," jelasnya.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu menganggap ketika membaca kitab, terjadi adanya kekeliruan dan hal ini lumrah bagi orang yang tidak paham tentang kebenarannya.
"Dibaca kitab Syaikh Al Albani, pembahasan Nomor 6390, di mana pembahasan itu tentang hubungan suami istri," ucapnya.
Ia mengingatkan sekaligus mengimbau jangan salah mengartikan hadis riwayat tersebut, apalagi tafsirnya berbeda mengarah pada sifat dhaif.
"Jadi ada hadis dhaif berbunyi begini, kalau ada seorang suami istri berhubungan, yang sebelum berhubungan suami istri dia membaca Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannar, maka anak yang lahir tidak disentuh oleh setan, itu haditsnya," paparnya.
Menurutnya, kekeliruan ini menyebabkan hadis riwayat membahas doa tersebut disebut-sebut dhaif, sesungguhnya arti yang ditunjukkan jelas-jelas berbeda dari tujuannya.
"Jadi hadis makanan terpisah dengan hadis yang tadi, yang satu dhaif dan yang lainnya shahih, itu yang penting saya luruskan," tandasnya.
UAH tidak lupa kembali mengingatkan sesungguhnya setelah makan, juga dianjurkan berdoa, seperti ini redaksinya berdasarkan keterangan hadis riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
"Jika selesai makan, hendaklah ia mengucapkan: Alhamdulillahilladzi ath'amana wa saqoonaa wa ja'alanaa minal muslimiin." (HR. Abu Dawud & Tirmidzi)
(adk/hap)
Load more