Kini Dipuji KNVB Bikin Timnas Indonesia Berbahaya, Erick Thohir Ternyata dari Keturunan Penyebar Agama yang Bukan Sembarangan
- ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Kesuksesan Erick Thohir mendapat pujian dari Sekjend KNVB, membawa Timnas Indonesia melambung tinggi tidak lepas dari pembahasan asal-usul keluarganya.
Pada suatu kisah, Erick Thohir pernah mengunjungi kampung halamannya di Banten. Kebetulan saat itu mengerjakan shalat Jumat.
Tak hanya shalat Jumat, Erick juga melakukan ziarah di Masjid Agung Banten Lama, Kesultanan Banten.
Ketua Umum Dewan Pembina Kasepuhan Kenadziran Kesultanan Banten KH Tb Ahmad Syadzili Washi pun berbicara soal asal-usul keluarga Erick Thohir.
Saat Erick Thohir berdiskusi dengannya, Ahmad Syadzili Washi membagikan kisah, Ketum PSSI itu mempunyai keturunan keluarga yang tidak bisa dianggap enteng.
Erick Thohir yang kini kembali berstatus Menteri BUMN mempunyai leluhur, sejatinya berperan sebagai tokoh penyebar agama Islam di Banten.
Peran nenek moyangnya menyandang tokoh penyebar agama Islam tidak hanya sekadar di Banten, bahkan sampai melesat ke bagian Lampung.
"Pak Menteri berkisah leluhurnya berasal dari Gunung Sugih, di sana ada kampung bernama Rumbih," ungkap Ahmad Syadzili dikutip tvOnenews.com, Selasa.
Iaa mengatakan asal-usul sejarah penyebaran agama di Gunung Sugih, Lampung, berkaitan dengan leluhurnya Erik tersebut.
"Ternyata Gunung Sugih, Lampung, memiliki sejarah tersendiri bagi keluarga keturunan Kesultanan Banten," tutur dia.
Ahmad Syadzili merincikan secara detail siapa Pangeran Sangga Wulung Langlang Buana. Sesungguhnya panggilan ituadalah julukannya Pangeran Ariya Dhillah.
Pimpinan Ponpes Al-Qur'aniyah ini mengatakan Pangeran Ariya Dhillah tengah pergi ke Lampung. Kebetulan menemukan sebuah kampung letaknya berdekatan dengan Gunung Sugih, setelah membabat untuk membuka akses menuju tempat tersebut.
Ahmad Syadzili biasa disapa Abah Haji Li mengutarakan alasan Pangeran Ariya Dhillah menemukan kampung tersebut, sebelumnya ditugaskan pergi ke sana untuk melaksanakan amanah dari sang ayah, Sultan Maulana Hassanudin.
Sultan Maulana Hassanudin menginginkan Pangeran Ariya Dhillah melakukan penyebaran ajaran agama Islam saat menuju bagian Barat yang kini dikenal wilayah Lampung.
"Ketika itu belum ada nama Lampung. Pangeran lalu pergi ke Sumatera dan berhenti ketika berjumpa sungai besar setelah melewati Gunung Sugih," sebutnya secara detail.
Load more