Untuk Bekal Sambut Ramadhan 2025, Menteri Agama Sebut Peringatan Isra Miraj Momentum Bersyukur
- Kemenag
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Agama (Menag) Prof. Nasaruddin Umar berharap umat selalu bersyukur dalam peringatan Isra Miraj. Cara ini berguna untuk pembekalan diri menghadapi bulan Ramadhan 2025.
"Mari memaknai Isra Miraj sebagai momentum agar kita bisa lebih dekat dan senantiasa bersyukur atas nikmat Allah SWT. Terlebih sebentar lagi umat Muslim akan memasuki bulan Suci Ramadhan," ungkap Menag Nasaruddin Umar dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Nasaruddin Umar kembali mengingatkan awal mula perintah shalat muncul, terjadi dalam peristiwa Isra Miraj yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.
Isra Miraj ini, kata Menag RI itu, upaya menjemput bulan suci Ramadhan karena peristiwa tersebut sangat istimewa, mengisahkan Nabi Muhammad SAW pergi ke Sidratul Muntaha.
Ia mengajak umat Muslim di Indonesia, dari peristiwa Isra Miraj bisa menjaga bahkan mempertebal iman dan takwa. Tujuan memahami ajaran agama tidak lain mempersiapkan diri sambut Ramadhan 2025.
"Kami meyakini, semakin dekat umat itu kepada ajaran agamanya maka semakin berkualitas bangsa dan anak manusianya," terang dia.
Ia mengibaratkan kemunculan patologi sosial, kemungkinan bisa terjadi, apabila umat Muslim memiliki jarak yang jauh dari ajaran agama.
"Mudah-mudahan Isra Miraj ini akan lebih melengketkan ajaran agama dengan para pemeluknya," harapnya.
Sementara, Ketua Dewan Pembina The Habibie Center Ilham Akbar Habibie turut memberikan penjelasan seputar peristiwa Isra Miraj. Waktu terbaik menggencarkan konsep relasi antara keimanan dan pengetahuan.
"Relasi Imtaq dan Iptek menjadi elemen fundamental dalam membangun spiritualitas individu dan peradaban manusia," ucap Ilham Akbar Habibie.
Ilham Habibie berspekulasi bahwa, dalam perintah peristiwa Isra dan Miraj, menjadi tempat mengimplementasikan relasi Imtaq dan Iptek.
Ia menuturkan contohnya. Layaknya mengerjakan shalat lima waktu setiap hari, tempat estafet aktivitas jasmani dan rohani melahirkan energi Ilahi. Hal ini berdampak signifikan terhadap dirinya sendiri, masyarakat, dan peradaban.
Ilham Habibie menyampaikan bahwa pengalaman seseorang dalam menjalankan ibadah shalat memunculkan sifat-sifat yang unik. Walaupun gerakan dan bacaan shalat seragam, namun ada perbedaan dalam pemaknaan setiap individu terhadap ibadahnya.
Load more