Kapan Malam Nisfu Syaban dan Apa Saja Amalannya? Buya Yahya Sarankan Lakukan…
- Ilustrasi/Freepik
“Ini tolong catatan tidak ada amalan khusus hai hamba Allah,” ujar Buya Yahya secara tegas.
Jadi kata Buya Yahya tidak ada amalan khusus dan amalan apapun boleh dilakukan.
“Anda tidak perlu buat amalan khusus tapi apapun amalan yang bisa dilakukan di luar bulan di luar nisfu syaban Anda boleh melakukan di malam itu,” jelasnya.
Buya Yahya kemudian memberikan contoh salah satu amalan yang dapat dilakukan adalah dzikir atau membaca Al-Qur’an.
“Anda bisa menghidupkan zikir baca shalawat, baca Al-Qur'an,” saran Buya Yahya.
“Pokoknya malam itu harus kita jadikan malam untuk kita menghadang rahmat Allah untuk mendapatkan karunia Allah, mendapatkan pengampunan Allah,” lanjut Buya Yahya menyarankan.
Maka setiap Muslim silakan mengistimewan malam nisfu syaban dengan berbagai amalan.
“Kita istimewakan dengan ibadah ibadah apa saja. Bersedekah silaturahmi khususnya karena yang tidak silaturahmi tidak akan diampuni oleh Allah subhanahu wa ta’ala,” jelas Buya Yahya.
Maka sampai di sini Buya Yahya mengatakan bahwa sudah cukup bahwasanya Anda boleh menghidupkan malam itu dengan amalan apa saja.
“Yang bisa Anda lakukan di luar nisfu syaban,” jelas Buya Yahya.
Kemudian Buya Yahya menjelaskan bahwa untuk shalat malam juga dipersilakan. Namun ia mengingatkan bahwa jumlahnya tidak ada ketentuan.
“Jika anda ingin melakukan shalat lakukanlah shalat . Karena shalat boleh dilakukan kapan saja termasuk di malam nisfu syaban. Jumlah shalat boleh 50 rakaat boleh 100 rakaat,” katanya.
Adakah Shalat NIsfu Syaban?
Buya Yahya mengingatkan bahwa tidak ada shalat khusus. Namun setiap Mukmin tidak dilarang untuk mendirikan shalat malam, karena itu amalan yang baik.
“Shalat apa itu shalat sunnah, mutlak shalat sunnah, apapun hajat istikharah apa saja Anda boleh melakukan di situ dan itu bukan sebuah bid’ah,” jelasnya.
Selain zikir dan shalat, saat malam nisfu syaban juga dibolehkan membaca Al-Qur’an.
“Baca Al-Qur'an boleh misal karena Anda seorang penghafal Al-Qur'an. Kalau Anda seorang Faqih, belajar fiqih sah-sah saja,” jelas Buya Yahya.
Load more