Memangnya Boleh Kubur Ari-ari Bayi Sesuai Tradisi Dipercaya Bawa Keberuntungan? Buya Yahya Tegaskan Lebih Baik...
- Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV
Mitos paling menguat bisa memberikan keberuntungan. Bahkan berbagai penyakit juga sembuh.
Proses mengubur ari-ari bayi yang kental uniknya harus diterangi menggunakan lampu setidaknya kurang lebih 40 hari.
Sebagai pendakwah, Buya Yahya menyarankan persoalan mitos ari-ari bawa keberuntungan tidak usah diambil pusing.
"Yang perlu Anda rawat dan Anda jaga adalah bayi yang lahir," ungkap Buya Yahya.
Menurutnya, tidak diwajibkan mengubur ari-ari di depan rumah, sebagaimana dipercaya memberikan keberuntungan dan perlindungan saat mengadakan acara khusus.
"Memang ada sebagian keyakinan ari-ari harus ditaruh di depan rumah, harus model begini. Padahal ari-ari adalah ari-ari," terangnya.
"Cuma terlanjur digelari dengan gelar yang baik, maka orang menganggap harus dihormati seperti bayi," sambung dia.
Ia mengutarakan tidak ada yang dispesialkan dari ari-ari, mengingat hanya organ yang akan diselimuti darah setelah bayi lahir.
"Segera disingkirkan tanam di mana saja, enggak usah punya keyakinan aneh-aneh, itu bukan bayi. Memang batur bayi nemani bayi dan itu keluarnya bareng sama bayi," tuturnya.
Pengasuh LPD Al Bahjah itu tidak mempermasalahkan jika ada orang yang bersikeras ikut kepercayaan mitos penguburan ari-ari.
Namun begitu, ia mengingatkan ari-ari akan berbau amis, rentan mengganggu kenyamanan orang lain jika proses kuburnya tidak ditanam rapat-rapat.
"Anda tanam di mana saja, Anda letakkan di mana saja penting jangan ganggu orang yang hidup saja," jelasnya.
"Itu kalau ditaruh di luar nanti berbau busuk dan sebagainya, terpenting Anda kubur di mana saja dan Anda tidak usah bingung," tegasnya.
Ia menyinggung perihal mitos tradisi di Indonesia tidak bisa terbantahkan, seperti menggunakan lentera dan sebagainya.
"Kalau dikasih lampu biar orang enggak kesandung begitu saja. Tapi tidak boleh ada keyakinan yang aneh-aneh karena ari-ari itu ada najis dan sebagainya, sudah pinggirkan," ucapnya.
Lantas, bagaimana bagi orang yang ingin mengubur ari-ari di kampung halamannya?
Buya Yahya menyayangkan jika tradisi tetap dilakukan terutama saat merantau akan membutuhkan biaya pengiriman sekaligus memakan waktu yang lama agar tiba di kampung halamannya.
Load more