tvOnenews.com - Almarhum ulama besar, Syekh Ali Jaber pernah menyampaikan pebebab terbesar dzikir sangat sulit didengar oleh Allah SWT.
Syekh Ali Jaber meyakini hajat tidak dikabulkan dan dzikir hanya percuma-cuma karena belum mengisi amalan ibadah wajibnya.
"Tidak ada satu pun (dzikir dan hajat) yang diterima," tegas Syekh Ali Jaber dalam suatu ceramah dikutip dari kanal YouTube Nur Faris TV, Rabu (22/1/2025).
Dzikir adalah amalan yang sangat ditekankan oleh umat Muslim berdasarkan anjuran dari Rasulullah SAW.
Dzikir mengandung doa yang menggiring hajat dalam diri bisa ditumpahkan kepada Allah SWT. Amalan tersebut menjadi cara pendekatan diri dan berkomunikasi kepada-Nya.
Dzikir menjadi amalan rutin Rasulullah SAW, khususnya terlantunkan di setiap selesai shalat.
Anjuran mengeraskan suara dzikir telah dijelaskan dalam hadis riwayat dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah SAW bersabda:
"Mengeraskan suara dalam berdzikir ketika orang-orang selesai shalat maktubah sudah ada pada masa Nabi SAW."
Ada pun membaca dzikir setelah shalat telah diabadikan dalam Surat An Nisa Ayat 103, Allah SWT berfirman:
فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Artinya: "Apabila kamu telah menyelesaikan shalat, berdzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah shalat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya shalat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin." (QS. An Nisa, 4:103)
Ayat ini telah jelas menunjukkan tafsir dzikir terbaik di waktu shalat akan dibahas sebagai alasan amalan tersebut tidak diterima Allah SWT.
Syekh Ali Jaber berbagi kisah amalan dzikir yang sangat kuat dan ajaib tetapi tidak kunjung didengar oleh-Nya.
Mantan Imam Besar Masjidil Haram itu mendapat kasus dari salah seorang jemaah memberikan pengakuan terkait hajat yang dilantunkan belum tuntas.
Jemaah itu meski telah mengamalkan dzikir, tidak ada efek apa pun dari hajatnya walaupun diucap sambil menangis tersedu-sedu.
Syekh Ali mengatakan hanya hajat jemaah tersebut tidak terkabul dari perbandingan ribuan jemaah lainnya.
Padahal dzikir mempercepat hajat langsung sampai kepada Allah SWT. Syekh Ali mengatakan waktu pengabulannya pun berbeda-beda.
"Jemaah lainnya ada yang seminggu hajatnya tuntas, ada yang dua minggu, satu bulan dan seterusnya. Tapi rata-rata berhasil mendapatkan hajatnya," terang dia.
Kesalahan salah jemaahnya pun langsung dicari-cari oleh Syekh Ali. Namun jemaah itu membantah tidak punya salah.
Pembelaan jemaah itu sama sekali tidak memiliki kesalahan apa pun, baik dari keluarga, puasa, tanggung jawab, dan lain-lain.
Mantan juri di Hafidz Indonesia itu pun merasa penasaran, alasan dzikir tidak berfungsi sama sekali.
Ia pun terus mencecar beberapa pertanyaan. Pada akhirnya kedapatan kasus bahwa jemaah tersebut sering meninggalkan shalat Subuh.
Kondisi meninggalkan shalat Subuh namun mengisi bacaan dzikir, kata Syekh Ali, hanya amalan yang sia-sia belaka.
"Tidak ada dzikir tanpa shalat," tuturnya.
Sebagai solusinya, ulama kelahiran asal Madinah itu membagikan bacaan dzikir yang sebenarnya telah familiar dan diketahui oleh umat Muslim.
Bacaan dzikir ini bersifat sederhana. Syekh Ali menegaskan keutamaan besarnya bisa melunaskan utang dan solusi terbaik dikepung rezeki bertubi-tubi.
Ia menambahkan bahwa, dzikir ini pernah menjadi amalan salah satu Nabi memiliki lafadz "Hasbunallah wanikmal wakil".
"Bagi yang punya utang amalkan dengan niat, 'Ya Allah saya punya utang belum mampu melunasi' lalu baca dzikir itu," ucapnya.
Ia menjamin segala hajat yang diurusnya melalui dzikir dan doa sangat ampuh dibalas oleh Allah SWT.
"Saya memberikan dzikir ini kepada para jemaah tidak ada satu pun yang tidak terkabul hajatnya," katanya.
"Pasti berhasil. Semua hajat orang pasti berhasil (terkabul)," tandasnya.
(hap)
Load more