"Nanti banyak kisah para Wali yang hidupnya hanya menyenangkan orang, menyenangkan orang, hasilnya disenangkan oleh Allah SWT," tutur dia.
Habib Novel lalu mengingatkan, bahwa berbagi kebahagiaan bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Karena amalan ini tidak memiliki batasan.
"Ibu-ibu kalau mau senangkan orang gampang, yang ahli masak kirimin tetangga masakan, senang itu," jelasnya.
"Kalau ada orang ngidam ingin masakan tertentu, niatkan itu saya masakin biar senang dia," lanjut dia.
Hanya membagikan kebahagiaan dan kesenangan kepada orang lain, tentu telah memberikan peluang keberkahan diraih oleh mereka.
"Itu amalan yang luar biasa, bahkan mungkin bisa mengalahkan pahala Tahajud," katanya.
Habib Novel lantas membandingkan antara amalan berbagi kebahagiaan dengan rutin shalat Tahajud dalam perihal khusyuk.
Load more