ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Punya Uang Hanya Cukup untuk Umrah tapi Belum Pernah Haji, Tetap Berangkat Umrah atau Tidak? Gus Baha Bilang Hukumnya…

Bila suatu saat rindu dengan Rasulullah SAW, namun belum cukup uang untuk membayar haji, bolehkah melaksanakan umrah dahulu? Gus Baha berikan penjelasannya. 
Senin, 20 Januari 2025 - 23:18 WIB
Gus Baha
Sumber :
  • Instagram/@gusbahaonline

tvOnenews.com - Bila suatu saat rindu dengan Rasulullah SAW, namun belum cukup untuk membayar haji, bolehkah melaksanakan umrah dahulu? Gus Baha berikan penjelasannya. 

Seperti yang diketahui, ibadah haji menjadi salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan bagi umat muslim.

Akan tetapi, masyarakat Indonesia kerap mengalami masalah dengan biaya haji yang tinggi dan antrian yang panjang.

Bila merasa sangat merindukan Rasulullah, rasanya ingin sekali berangkat ke Tanah Suci untuk beribadah. 

Sementara uang yang dikumpulkan belum cukup untuk biaya haji. Bolehkah pergi umrah terlebih dahulu?

Dalam satu kajiannya, Gus Baha mengungkapkan mana yang lebih baik antara umrah atau haji terlebih dahulu. 

Seperti apa penjelasan Gus Baha mengenai hal tersebut? Simak informasinya berikut ini.

Murid kesayangan Mbah Moen, Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha
Murid kesayangan Mbah Moen, Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha
Sumber :
  • NU Online

 

Dilansir tvOnenews.com pada tayangan YouTube @JagaHatii, Gus Baha mengungkapkan dirinya kerap mendapat pertanyaan jamaah soal dahulukan umrah atau haji.

“Berkali-kali saya didebat kiai soal ini. Banyak yang tanya, ‘Gus, saya punya uang Rp25 juta. Kalau haji harus antri bertahun-tahun. Dalam fiqih kan tidak boleh umrah mendahului haji. Jadi bagaimana?” ungkap Gus Baha mengulang pertanyaan jamaah.

Kemudian, Gus Baha mengatakan terdapat perbedaan pendapat dalam menanggapi masalah tersebut.

Beberapa ulama menyebutkan bahwa ibadah yang wajib lebih diprioritaskan untuk dilakukan daripada ibadah sunnah

Namun, Gus Baha memberikan sudut pandang yang berbeda. 

Seorang jamaah bercerita bahwa dirinya telah berusia 50 tahun. Sementara ia khawatir bila menunggu antrian haji, dirinya takut tidak sempat.

“Gus, kalau saya menunggu antrian haji, saya takut keburu meninggal,” ujar jamaah tersebut. 

Mendengar pernyataan jamaah itu, Gus Baha justru kembali bertanya. “Apakah kamu sudah sangat rindu dengan Kanjeng Nabi?” 

“Iya, Gus. Saya kangen banget,” jawab jamaah itu dengan semangat.

Lalu, Gus Baha membolehkan jamaah tersebut untuk pergi umrah. “Yaudah kalau kangen banget, pergi umrah. Nanti aku yang tanggung jawab,” 

Meski begitu, jamaah tersebut ragu dengan jawaban Gus Baha mengingat ajaran Islam yang dikatakan ulama lainnya agar mendahulukan ibadah wajib.

“Tapi, kata Kiai itu tidak boleh, karena umrah sunnah dan haji wajib,” kata jamaah.

Namun, dengan santai Gus Baha mengatakan bahwa kangen terhadap Rasulullah itu tidak ada hukumnya. 

“Kangen itu tidak ada hukumnya. Kalau kangen ya berangkat (umrah). Tidak ada hukum khusus soal kangen. Membedakan sunnah dan wajib itu hanya berlaku kalau tidak ada rasa kangen,” jelas Gus Baha. 

Dalam persoalan ini, Gus Baha melihat esensi dari perasaan cinta dan rindu seseorang terhadap Rasulullah. 

Bila merasakan rindu kepada Nabi Muhammad SAW maka tidak ada alasan untuk segera berangkat ke Tanah Suci.

Gus Baha menegaskan bahwa Islam tidak memberatkan umatnya, maka penting bagi setiap orang untuk memahami agama untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

“Agama itu tidak kaku. Kalau kamu kangen sama Nabi, itu alasan yang kuat untuk bertemu melalui ibadah seperti umrah,” pungkasnya. (kmr)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

PERURI Salurkan Bantuan Cepat Tanggap untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra

PERURI Salurkan Bantuan Cepat Tanggap untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra

PERURI salurkan bantuan logistik ke Aceh, Sumut, dan Sumbar untuk korban banjir bandang dan longsor, bantu percepat pemulihan dan penuhi kebutuhan dasar warga.
Dua Mata Elang Tewas Mengenaskan di TMP Kalibata oleh 6 Anggota Polri, Bagaimana Peran Masing-masing Tersangka?

Dua Mata Elang Tewas Mengenaskan di TMP Kalibata oleh 6 Anggota Polri, Bagaimana Peran Masing-masing Tersangka?

Polda Metro Jaya menetapkan enam anggota Polri sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan hingga menyebabkan tewasnya dua orang mata elang (Matel) berinisial MET (41) dan NAT (32) yang terjadi di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata,Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/2025).
Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

SEA Games 2025 menciptakan tiga cerita besar bagi Indonesia. Ada kekecewaan, ada kebanggaan, dan ada pula kejutan yang mengubah peta persaingan Asia Tenggara.
Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) 2025 di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang pada Jumat (12/12/2025).
Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Kasus tewasnya dua mata elang yang dikeroyok hingga tewas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/22025) sore terungkap.
Transportasi Digital Makin Dinamis! Inilah Tantangan Baru dan Solusi dari Para Pemangku Kepentingan

Transportasi Digital Makin Dinamis! Inilah Tantangan Baru dan Solusi dari Para Pemangku Kepentingan

Menurut data Kementerian Perhubungan (2024), pengguna transportasi online terus meningkat seiring tumbuhnya kebutuhan akan layanan cepat, aman, dan transparan

Trending

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Kasus tewasnya dua mata elang yang dikeroyok hingga tewas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/22025) sore terungkap.
Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

SEA Games 2025 menciptakan tiga cerita besar bagi Indonesia. Ada kekecewaan, ada kebanggaan, dan ada pula kejutan yang mengubah peta persaingan Asia Tenggara.
Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) 2025 di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang pada Jumat (12/12/2025).
Malam Mencekam di TMP Kalibata Buntut Seorang Mata Elang Tewas Dikeroyok, Aksi Pembakaran Hingga Padamnya Listrik

Malam Mencekam di TMP Kalibata Buntut Seorang Mata Elang Tewas Dikeroyok, Aksi Pembakaran Hingga Padamnya Listrik

Dua mata elang (matel) menjadi korban pengeroyokan di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Kamis (11/12/2025) sore.
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 17.00 WIB: Indonesia Tambah 4 Medali Emas hingga Sore Ini

Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 17.00 WIB: Indonesia Tambah 4 Medali Emas hingga Sore Ini

Berikut klasemen sementara perolehan medali SEA Games 2025, Jumat (12/12/2025) hingga pukul 17.00 WIB.
Susul Wagub Jabar, Dedi Mulyadi Beri Respons terkait Resbob Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib Bandung

Susul Wagub Jabar, Dedi Mulyadi Beri Respons terkait Resbob Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib Bandung

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi bereaksi soal konten kreator Adimas Firdaus alias Resbob diduga menghina suku Sunda dan suporter Persib Bandung, Viking Persib Club.
Duh, Foto Resbob Ditaruh dengan "Sesajen" Buntut Ucapan Menghina Suku Sunda, Dedi Mulyadi Sampai Ikut Ngomong

Duh, Foto Resbob Ditaruh dengan "Sesajen" Buntut Ucapan Menghina Suku Sunda, Dedi Mulyadi Sampai Ikut Ngomong

Ucapan Resbob yang memantik amarah tersebut, diunggah ulang berbagai akun di Medsos.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT