Biaya Haji 2025 Turun, Ini Besaran Bipih yang Harus Dibayar Jemaah
- dok tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Agama (Kemenag) dan Komisi VIII DPR RI telah menyepakati bahwa Biaya Haji 2025 Turun.
Hasil rapat kerja (raker) yang digelar pada Senin (6/1/2025) itu memunculkan kesepakatan bahwa besaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) atau biaya haji untuk setiap jemaah haji reguler rata-rata sebesar Rp89.410.258,79 dengan asumsi kurs 1 USD sebesar Rp16.000 dan 1 SAR sebesar Rp4.266,67.
"Rerata BPIH tahun 1446 H/2025 M sebesar Rp89.410.258,79. Biaya ini turun dibanding rerata BPIH 2024 yang mencapai Rp93.410.286,00,” ujar Menag Nasaruddin Umar, dikutip tvOnenews.com di Jakarta, pada Selasa (7/1/2025).
Sebagai informasi, BPIH terdiri atas dua komponen yakni pertama, komponen yang dibayar langsung oleh jemaah haji atau disebut Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).
Sementara komponen kedua adalah Nilai Manfaat yang bersumber dari hasil optimalisasi dana setoran awal jemaah haji.
Lalu berapa Bipih yang dibayarkan oleh setiap jemaah haji?
![]()
(Sumber: Kemenag)
Menag menjelaskan, dari total biaya haji yang rata-rata sebesar Rp89.410.258,79, setiap jemaah haji hanya akan membayar dengan biaya haji senilai rata-rata Rp55,43 Juta.
“Bipih yang dibayar jemaah, rata-rata sebesar Rp55.431.750,78 atau 62 persen dari total BPIH 2025. Sisanya yang sebesar 38% atau rata-rata sebesar Rp33.978.508,01 dialokasikan dari nilai manfaat,” jelas Menag.
Adapun penurunan BPIH berdampak pada turunnya Bipih yang harus dibayar jemaah dan Nilai Manfaat yang dialokasikan dari hasil optimalisasi setoran awal jemaah.
Sebagai informasi, pada tahun 2025, Indonesia mendapatkan 221.000 kuota.
Jumlah tersebut terdiri atas 201.063 jemaah reguler murni, 1.572 petugas haji daerah, dan 685 adalah pembimbing KBIHU. 17.680 jemaah haji khusus.
Namun meski biaya haji turun, Menag Nasaruddin Umar berharap jemaah tidak hanya senyum karena kabar ini. Namun juga senyum saat penyelenggaraan haji besok.
Menag Nasaruddin Umar yakin penurunan biaya haji ini akan disambut baik oleh masyarakat. Akan tetapi ia berharap, pemerintah akan terus berupaya agar jemaah juga tersenyum pada saat penyelenggaraan haji di Juni mendatang.
“Kita ingin bukan hanya tersenyum di Januari tapi juga tersenyum di bulan Juni pada saat penyelenggaraan ibadah haji tidak ada kekurangan berarti yang dialami jemaah,” harap Menag Nasaruddin.
Load more