Kisah Karomah Abah Guru Sekumpul, Meski telah Wafat tetap Dakwah dalam Cerita Mistis dan Gaib Haul Dihadiri Jutaan Jemah
- Instagram/@majelissekumpulan
Ia memberikan pelajaran tentang ilmu Tasawuf, Fikih, Tafsir dan Hadis Riwayat. Guru Sekumpul juga melebarkan sayap syiarnya berbagi Maulid al Habsyi alias Simthud Durar dikarang oleh al Habib Ali bin Muhammad al Habsyi.
Ia juga tidak lupa memberikan pelajaran sejumlah amalan Wirid, seperti bacaan zikir Tarekat Sammaniyah untuk para jemaah dari kalangan masyarakat umum. Mungkin, amalan ini telah menyebar di berbagai media sosial.
Guru Sekumpul mulai berpindah tempat ke komplek Ar Raudhah di Kelurahan Jawa, Kecamatan Martapura pada 1990-an.
Ia memusatkan pengajiannya di komplek tersebut, khususnya Musholah Ar Raudhah yang kini menjadi pusat pelaksanaan Haul Abah Guru Sekumpul.
Musholah Ar Raudhah menyita peminat dari berbagai kalangan masyarakat yang tidak hanya di Martapura. Orang-orang dari mancanegara, seperti negara tetangga (Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam) rela datang ke tempat tersebut.
Dalam suatu kisah, Abah Guru Sekumpul yang memiliki karomah mengundang situasi mistis dan gaib di lokasi haul di Martapura.
Situasi mistis dalam acara haul ini berlangsung setelah Abah Guru Sekumpul wafat pada 10 Agustus 2005 silam.
Kisah ini berlangsung pada pelaksanaan Haul ke-10 Abah Guru Sekumpul pada 2015 silam diungkap oleh rombongan jemaah asal Papua.
Ada puluhan orang yang menjadi jemaah dari Papua tersebut. Rombongan ini merasa kebingungan sosok siapa yang dihaulkan saat mendatangi lokasi acara di Martapura.
Di lokasi haul, panitia acara tiba-tiba menarik puluhan orang asal Papua itu untuk masuk ke dalam makam Abah Guru Sekumpul.
Namun begitu, mereka tetap tidak mengetahui mengapa ada ribuan hingga jutaan jemah rela datang jauh-jauh memadati acara haul tersebut.
Mereka pun mengorek informasi dan baru mengetahui bahwa sosok yang dihaulkan bisa mengundang banyak jemaah adalah Abah Guru Sekumpul.
Sontak, puluhan orang asal Papua itu menangis karena bisa menjadi bagian memeriahkan Haul ke-10 Guru Sekumpul.
Rasa haru mengingatkan Guru Sekumpul rela datang ke pedalaman Papua untuk mengajarkan ilmu ketauhidan. Meskipun sang ulama telah wafat sejak 2005 silam.
Load more