tvOnenews.com - Ulama besar di Indonesia, almarhum Syekh Ali Jaber pernah menganjurkan setiap orang mukmin segera memberikan makan kepada semut di dalam rumah.
Syekh Ali Jaber tidak mempermasalahkan semut dikasih makan, meskipun hanya sedikit bisa memperoleh keutamaan ini.
Sebagai pendakwah ternama, Syekh Ali Jaber juga mengingatkan agar tidak menyepelekan semut karena hewan berukuran kecil enggan memberikan makan di rumah secara rutin setiap pagi hari.
"Setiap Anda beraktivitas khusus di pagi hari, bawakan gula mana ada semut bagi, silahkan makan," ungkap Syekh Ali Jaber dalam suatu ceramah dikutip melalui tayangan channel YouTube Safira Media, Kamis (2/1/2025).
Semut menjadi golongan dalam spesies serangga. Kelebihan hewan ini mengacu pada kebiasaan hidupnya yang selalu berkelompok dan sulit terpisahkan.
Semut mengajarkan betapa pentingnya arti tolong menolong terhadap sesama, bahkan bisa memberikan manfaat kepada makhluk hidup lainnya.
Dalam agama Islam, semut sangat beruntung sebagai salah satu hewan yang diistimewakan oleh Allah SWT.
Kisah semut merupakan hewan istimewa telah diabadikan dalam dalil Al Quran dari Surat An Naml Ayat 18-19, Allah SWT berfirman:
حَتّٰىٓ اِذَآ اَتَوْا عَلٰى وَادِ النَّمْلِۙ قَالَتْ نَمْلَةٌ يّٰٓاَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوْا مَسٰكِنَكُمْۚ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمٰنُ وَجُنُوْدُهٗۙ وَهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ, فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ
Artinya: "Hingga ketika sampai di lembah semut, ratu semut berkata, "Wahai para semut, masuklah ke dalam sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadarinya. Dia (Sulaiman) tersenyum seraya tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dia berdoa, "Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku (ilham dan kemampuan) untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan untuk tetap mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai. (Aku memohon pula) masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." (QS. An Naml, 27:18-19)
Ayat ini mengandung tafsir bahwa semut sebagai hewan yang tidak lupa berdoa dan bebrtasbih kepada Allah SWT.
Namun, manusia kerap kali menyepelekan kehadiran semut. Bahkan hewan ini harus menerima nasib selalu diinjak baik secara sengaja maupun tidak disengaja karena berukuran kecil.
Umat Muslim yang melakukan perbuatan menyiksa, menganiaya dengan cara dibakar, disiram sangat dilarang oleh agama Islam.
Sebagai ulama besar Indonesia dari Madinah, Syekh Ali Jaber menganjurkan sebaiknya memberikan semut dengan makanan.
Pemberian makanan kepada hewan dan makhluk hidup lainnya merupakan bentuk sedekah tercantum dalam hadis riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
"Pada setiap sedekah kepada makhluk yang memiliki hati (jantung) yang hidup, akan dapatkan pahala kebaikan. Seorang muslim yang menanam tanaman atau tumbuh-tumbuhan yang kemudian dimakan oleh burung-burung, manusia, atau binatang, maka baginya sebagai sedekah," (HR. Bukhari & Muslim)
Lantas, mengapa umat Muslim harus memberikan makan kepada semut? Syekh Ali Jaber membocorkan keistimewaannya.
Mantan Imam Besar Masjidil Haram itu menegaskan bahwa semut akan membalasnya dengan zikir saat mendapatkan kebaikan dari manusia.
"Kita jadi makhluk yang membantu makhluk (hewan) untuk terus sebut nama Allah agar Allah juga sebut nama kita," terang dia.
Syekh Ali Jaber menyebutkan dalam Surat An Naml Ayat 18-19 menandakan semut mengungkapkan rasa terima kasihnya melalui getaran zikir dan doa.
Dalam zikir semut, ulama besar kelahiran dari Madinah itu menjamin bahwa manusia yang memberikan makan kepada hewan tersebut akan diganjarkan berupa aliran rezeki seluas samudera.
"Kalau sudah menyebut nama kita itu tandanya Allah ridho," pungkasnya.
(hap)
Load more