Sahur Puasa Sunnah meski telah Masuk Adzan Subuh, Sah atau Tidak? Justru Ustaz Abdul Somad Bilang Sebaiknya...
- Intagram/Ustaz Abdul Somad Official
Sahur untuk puasa sunnah juga menandakan adanya ujian beserta tantangan harus dikerjakan umat Muslim karena berlangsung pada dini hari.
Bagi orang kurang istirahat dan masih tidur pulas rentan menyebabkan sahur telat. Bahkan tidak mengerjakan amalan ini.
Sebagai pendakwah, UAS menyinggung tentang waktu Imsak sebagai tanda atau alarm bahwa makanan dan minuman tidak boleh dimasukkan ke dalam mulut.
"Itulah gunanya imsak di waktu sahur. Maroko tak ada imsak, imsak itu cuma adanya di Mazhab Syafi'i. Maroko mazhabnya Maliki jadi tidak ada," jelas dia.
"Imsak bisa diartikan lampu kuning, 10 menit sebelum adzan Subuh mulut sudah steril bersih," lanjutnya menjelaskan.
Ia menambahkan batas akhir waktunya saat muadzin telah mengumandangkan adzan Subuh.
Penceramah asal Sumatera ini menegaskan makanan dan minuman yang baru dimasukkan ke dalam mulut harus segera dikeluarkan pada waktu adzan Subuh.
UAS menyebutkan bahwa ibadah puasa baik menjalani sunnah dan wajibnya di bulan Ramadhan bisa batal karena makanan dan minuman baru masuk saat muadzin menggetarkan adzan Subuh.
"Karena kalau sampai dia telan di waktu adzan, karena adzan sudah masuk waktu terlarang," terang dia.
Lantas, bagaimana hukum sahur bagi orang bangun kesiangan akibat tertidur pulas?
UAS berpendapat seorang mukmin yang tubuhnya masih terasa lelah bisa memanfaatkan waktu imsak untuk melaksanakan sahur.
"Tapi kalau suasana normal kalau terbangunnya pas imsak karena lembur, capek kerja, tugas banyak, pas terbangun imsak apakah tak boleh makan? Boleh," katanya.
Ia tetap mengingatkan waktu adzan Subuh telah bersifat mutlak dan tidak dianjurkan untuk menyantap makanan karena membatalkan puasa.
"Ambil nasi, sambal blacan, petai, ikan bilis masukkan blender, udah itu ambil pipet dua," tukasnya.
(hap)
Load more