Banda Aceh, tvOnenews.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk Faisal Ali mewakili pihaknya menganjurkan masyarakat Aceh mengisi kegiatan berbasis keagamaan dalam menyambut perayaan Tahun Baru Masehi 2025.
"Kegiatan tersebut (tahun baru) agar lebih difokuskan pada dzikir, wirid, doa, tafakkur, membaca Al Quran, ceramah agama dan sejenisnya," ungkap Tgk Faisal di Banda Aceh, Minggu (29/12/2024).
Ia menyampaikan seruan kegiatan keagamaan agar lebih ditekankan masyarakat Aceh telah tercantum pada tausiyah dari Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Nomor 13 Tahun 2024 tentang Perayaan Tahun Baru Masehi 2025.
Tausiyah tersebut, kata Tgk Faisal, telah ditimbangkan oleh pihaknya mengenai Tahun Baru Masehi kerap kali dirayakan oleh masyarakat Aceh hingga belahan dunia.
Menurutnya, perayaan selain berbasis ibadah mengandung unsur keagamaan bisa menimbulkan kegaduhan dan konflik antar sesama.
Berbagai konflik ini rentan menyebabkan kerusakan dalam bentuk harta benda saat merayakan malam pergantian tahun baru di Aceh.
Ia menyampaikan tausiyah MPU Aceh memutuskan berbagai kegiatan keagamaan, antara lain Wirid, doa, zikir, tafakkur, mengamalkan Ayat Suci Al Quran, mendengar ceramah keagamaan dan lain-lain.
Ada pun kegiatan selain berbasis keagamaan dan tidak sejalan pada syariat agama Islam, antara lain menyalakan lilin, kembang api, menggelar dan menghadiri konser musik, meniup terompet.
"Bagi masyarakat Muslim dilarang melakukan dan mengikuti acara ritual khas non Muslim serta penggunaan atributnya," terang dia.
Ia menambahkan dalam keputusan poin terakhir dari MPU Aceh dalam tausiyahnya agar masyarakat Aceh saling menjunjung tinggi sikap toleransi antar umat beragama.
"Masyarakat diharapkan agar bersikap toleran dan saling menghormati antar umat beragama," tandasnya.
(ant/hap)
Load more