ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Boleh Kok Ucapin 'Selamat Natal' Kata Ustaz Adi Hidayat dengan Syarat Ini yang Diatur dalam Ajaran Islam

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan cara baiknya (aman) untuk mengucapkan Natal kepada rekan yang beragama Nasrani. Namun simak syaratnya telah diatur di Agama Islam.
Senin, 23 Desember 2024 - 19:03 WIB
Boleh Kok Ucapin 'Selamat Natal' Kata Ustaz Adi Hidayat dengan Syarat Begini sesuai Ajaran Islam
Sumber :
  • dok.kolase tvonenews.com

Jakarta, tvOnenews.com-- Tak lama lagi saudara atau teman kita akan merayakan Natal. Namun akan membingungkan, bagaimana cara umat muslim mengucapkannya? simak penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Pendakwah Indonesia, Ustaz Adi Hidayat sebut ada cara baik (aman) untuk mengucapkan Natal kepada rekan beragama Nasrani. Hal ini berkaitan dengan syarat yang sudah diatur dalam Agama Islam.

Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyampaikan kalau dalam umat beragama sudah diatur masing-masing dalam agamanya. Hidup bertoleransi itu pasti dalam konteks hidup bersosial dan bernegara. 

 

Ustaz Adi Hidayat (UAH)
Ustaz Adi Hidayat (UAH)
Sumber :
  • Tangkapan Layar/YouTube Adi Hidayat Official

 

Namun tidak dalam mencampuri ibadahnya. Dalam Agama Islam dan Nasrani sangat jelas, contohnya perayaan Natal dipahami sebagai ibadah dan begitu juga Idul Fitri dalam Islam.

"Perbuatan karena di dalam Islam aturan ibadah ini mencakup kepada tiga aspek tadi, jadi ada ibadah menggunakan hati, dalam shalat ada niat dalam puasa ada niat, dalam Haji ada niat," katanya dikutip dari YouTube Adi Hidayat Official, Senin(23/12).

"Kemudian yang kedua ada ibadah lisan. Kadang-kadang ibadah lisan ini menjadi, pembuka yang sangat menentukan akan legalnya atau halalnya ibadah yang berupa perbuatan," jelasnya.

Dengan begitu, Ustaz Adi Hidayat dalam pengucapan 'Selamat Perayaan Natal' atau semacamnya dilarang dalam agama Islam. Hal ini disesuaikan dengan ajaran Agama. 

Sebagaimana disampaikan dalam Surat Al Kafirun. Ustaz Adi sebut sangat jelas penjelasannya, contoh ayat 5-6:

وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ

Wa lā antum ‘ābidūna mā a‘bud(u).

Artinya: Kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.

لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ 

Lakum dīnukum wa liya dīn(i).

Artinya: Untukmu agamamu dan untukku agamaku.

"kemudian kita hadirkan misalnya unsur lisan dengan mengatakan kalimat misalnya, 'Selamat Natal' sekian sekian, sementara di Natal ada unsur ibadah, unsur yang berbeda dalam konsepsi ketuhanannya (dengan Islam). Ada unsur penyembahan ya ada unsur peribadahan, seperti tadi digambarkan datang ke Gereja ada proses tertentu, sesungguhnya dalam keyakinan kita Islam dipandang berbeda," tegas Ustaz Adi Hidayat.

"Jadi kalau kita ucapkan ada pengakuan di situ, sementara komitmen Lailahaillallah adalah tidak menuhankan kecuali hanya Allah saja menepikan yang lain kecuali hanya menuhankan Allah," tegasnya.

Sehubungan dengan aturan ucapan Natal ini, kata UAH para Ulama sudah mengkaji lebih dalam bahkan sudah dikaitkan dengan hukum muamalah atau berkaitan hidup bersosial. 

Maka diambillah kemudian spirit Al Quran 60 di ayat ke-8:

لَا يَنْهٰىكُمُ اللّٰهُ عَنِ الَّذِيْنَ لَمْ يُقَاتِلُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ وَلَمْ يُخْرِجُوْكُمْ مِّنْ دِيَارِكُمْ اَنْ تَبَرُّوْهُمْ وَتُقْسِطُوْٓا اِلَيْهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ ۝٨

lâ yan-hâkumullâhu ‘anilladzîna lam yuqâtilûkum fid-dîni wa lam yukhrijûkum min diyârikum an tabarrûhum wa tuqsithû ilaihim, innallâha yuḫibbul-muqsithîn

Artinya: Allah SWT tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.

Diperbolehkan dalam Islam dalam konteks hidup bersosial. Dengan tidak membawa nama pribadi, sehingga diperbolehkan.

"Maka seperti para pejabat atau yang membawa instansi atau jabatannya, dia boleh mengucapkan ini. Dengan membawa nama jabatan," ucapnya.

"Misalnya dengan ini Presiden Republik Indonesia mengucapkan selamat bla bla sebagainya, atau dengan ini Menteri Agama Republik Indonesia mengucapkan selamat blablabla sebagainya, bukan menyertakan pribadinya untuk keluar khilaf atau perdebatan," jelas Ustaz Adi.

Maka umat muslim tidak dilarang untuk bersilaturahmi dengan agama lainnya pada saat hari perayaan atau ibadahnya. Namun, tidak mengikuti atau mencampurinya.

Menurut Ustaz Adi apabila ingin mengucapkan cukup tidak menyebutkan kata ibadahnya, seperti 'Selamat' saja tidak masalah.

"Jadi bisa diatur waktunya, tadi sifat keduniawaan, tak harus bersamaan waktu (Natal) tapi setelahnya. Bisa (beri hadiah) dengan diniatkan untuk silaturahmi, bukan terkait dengan ibadah. Jadi misalkan datang pada tanggal 26 atau 27, karena ibadahnya sudah lewat," katanya.

"Boleh katakan kalimat tak langsung yang berhubungan dengan konteks ibadahnya, kalau ulama langsung sampaikan dengan kalimat umum, 'selamat ya' kita tak langsung mengambil kalimat yang spesifik pengucapan terkait ibadahnya," ungkap UAH. (klw)

waallahualam

 

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT