Pesan Ustaz Adi Hidayat soal Sambut Tahun Baru Masehi, Ingatkan Cara Bersikap Sesuai Kebiasaan Nabi Muhammad SAW
- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
tvOnenews.com - Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Ustaz Adi Hidayat membagikan pesan cara menyikapi penyambutan Tahun Baru Masehi.
Bagi Ustaz Adi Hidayat, perayaan Tahun Baru Masehi menjadi salah satu bagian aspek kehidupan manusia.
Menurut Ustaz Adi Hidayat (UAH), ada beberapa cara bersikap dalam perayaan Tahun Baru Masehi sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW agar tidak terjebak dalam momentum berlebihannya.
Cara pertama, kata UAH, harus menggunakan sikap secara bijaksana. Meski tidak hanya berlangsung pada Tahun Baru Masehi tetapi dalam momentum lainnya.
"Setiap datang tahun yang baru, bulan yang baru, baik itu terkait persoalan kelahiran kita pribadi ataupun juga tahun berganti dalam kehidupan Masehikh ataupun Hijriahkah itu," ungkap UAH dalam suatu kajiannya dikutip dari laman resmi PP Muhammadiyah, Senin (23/12/2024).
- iStockPhoto
Perayaan Tahun Baru Masehi atau Hijriyah juga menjadi kebutuhan pada aspek kelahiran pribadi. Meski cara melakukannya harus disertakan sikap bijaksana.
Kemudian, Direktur Quantum Akhyar Institute itu menyampaikan cara bersikap dari kebiasaan atau sunnah Nabi Muhammad SAW diharapkan bisa mengikuti suri teladannya.
Bahwasanya Nabi Muhammad SAW pernah membagikan kebiasaannya agar digunakan oleh umat Muslim dalam setiap aktivitas kegiatan sehari-harinya dan tidak hanya saat pada momentum perayaan Tahun Baru Masehi atau Hijriyah.
"Maka Nabi SAW memberikan satu contoh yang kuat agar setiap datang waktu berganti, jangankan tahun, bahkan setiap detik, koreksi diri kita, untuk meningkatkan amal saleh kita," jelas dia.
Perihal suri teladan Nabi Muhammad SAW, UAH menyampaikan sikap koreksi diri menjadi penekanan bagian yang sangat penting dilakukan oleh beliau.
Ia berpendapat waktu terus berputar menjadi momentum terbaik untuk memanfaatkannya agar senantiasa mengoreksi diri sendiri.
Koreksi diri ini bisa mempertebal amalan kebaikan agar hidupnya diselimuti manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
"Koreksi diri itu penting agar apa yang telah kita lakukan dan apa yang akan datang menjadi sesuatu yang bermanfaat, baik di dunia maupun di akhirat," terangnya.
Load more