Sepulang Nabi Muhammad SAW dari Fathu Makkah (penaklukan kota Makkah) dan menyelesaikan perang Hunain pada tahun ke 8 Hijriyah, Nabi Muhammad SAW pulang ke Kota Madinah pada Bulan Rajab Tahun 9 Hijriyah.
Kemudian Nabi Muhammad SAW mendengar kabar bahwa Byzantium dan sekutunya yaitu Ghassaniyah sedang mempersiapkan pasukan yang besar untuk melawan umat.
Hal tersebut bertujuan untuk membalas kematian Ja’far bin Abu Thalib serta adanya hasutan dari orang Yahudi yang ingin agar kaum Muslimin celaka.
Jika biasanya di perang-perang sebelumnya Rasulullah SAW selalu memberikan kiasan mengenai tujuan berperang.
Namun berbeda dengan Perang Tabuk, Rasulullah SAW kata Ustaz Syafiq menjelaskan secara rinci di Perang Tabuk.
Rasulullah menjelaskan dengan gamblang apa tujuan dan apa yang akan dihadapi kaum Muslimin.
“Biasanya Rasulullah SAW kalau mau berperang ke satu tempat Beliau tidak menjelaskan kepada para Sahabat tujuan yang sebenarnya,” kata Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
“Beliau hanya memberikan isyarat, kecuali Perang Tabuk,” sambung Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Namun di Perang Tabuk, Rasulullah SAW menjelaskannya semua dan melarang ikut bagi yang tidak memiliki bekal.
“Dengan gamblang, kita mau ke Tabuk, musuh yang kita mau hadapi Romawi,”
Tujuan dari penjelasan ini adalah agar kaum Muslimin melakukan persiapan yang matang.
Rasulullah SAW kemudian memerintahkan kaum Muslimin untuk mempersiapkan perbekalan, juga menganjurkan orang-orang kaya untuk bersedekah dan menginfakkan hartanya untuk berjihad di jalan Allah SWT.
Load more