News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Berkaca dari Polemik Gus Miftah ke Penjual Es Teh, Ceramah Buya Yahya Mencuat Singgung Akhlak Orang yang Rendahkan...

Video ceramah Buya Yahya menyinggung tentang akhlak mencuat buntut polemik Gus Miftah yang menyulut amarah publik pasca mencela seorang penjual es teh, Sunhaji.
Jumat, 13 Desember 2024 - 18:03 WIB
Ceramah Buya Yahya mencuat buntut polemik Gus Miftah olok-olok penjual es teh
Sumber :
  • Kolase tangkapan layar YouTube Al Bahjah TV & Gus Miftah Official

tvOnenews.com - Polemik Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah menghina penjual es teh membuat salah satu video kajian Buya Yahya kembali viral.

Ceramah Buya Yahya menyinggung tentang akhlak mencuat buntut isu Gus Miftah yang menyulut amarah publik karena mencela penjual es teh, Sunhaji.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Bahwasanya Gus Miftah masih menjadi sorotan publik lantaran potongan video ceramahnya menggemparkan di media sosial.

Potongan video tersebut memperlihatkan Miftah tengah mengisi ceramah dalam suatu acara pengajian berbasis sholawatan di Lapangan Drh Soepardi, Sawitan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Rabu (20/11/2024).

Dalam video ini menunjukkan Sunhaji tengah berjualan saat Miftah berceramah di dampingi oleh rekan-rekannya.

Gus Miftah
Gus Miftah
Sumber :
  • Instagram @gusmiftah

 

Saat itu, Miftah menyoroti Sunhaji sedang mencari nafkah sambil menjual es teh kepada para jemaah yang mendengar kajian dari sang pendakwah.

Kemudian, Miftah semakin gamblang mengeluarkan berbagai ucapan kepada Sunhaji yang hanya terdiam berdiri di tengah para jemaah.

Polemik Miftah mengolok-olok Sunhaji mulai terjadi di mana sang pendakwah mengeluarkan ucapan tidak senonoh.

Pria kelahiran dari Adi Luhur, Lampung itu menyulut amarah publik karena dianggap mencela hingga merendahkan profesi penjual es teh.

Sontak, publik merasa geram atas sikap Miftah yang saat itu menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Selain itu, bagi publik menganggap perilaku Miftah tidak mencerminkan sebagai seorang pendakwah. Polemik ini memunculkan usulan sertifikasi kepada para juru dakwah.

Polemik tersebut juga membuat Miftah didesak segera mundur dari dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Polemik Gus Miftah menghina penjual es teh menggemakan sebuah video ceramah dari pendakwah Buya Yahya yang membahas tentang akhlak.

Banyak netizen mengaitkan ceramah Buya Yahya perihal sikap yang harus dijunjung tinggi oleh orang mukmin agar tidak merendahkan orang lain.

Dalam suatu ceramahnya, pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya menyinggung akhlak tidak mencerminkan sebagai umat Muslim.

Akhlak ini, kata Buya Yahya, di mana seorang mukmin mencela orang lain bahkan sampai membeda-bedakan ukuran suatu pekerjaan.

"Jangan biasa merendahkan orang lain, guyonan-guyonan yang merendahkan itu adalah bukan akhlaknya orang yang mulia," ungkap Buya Yahya dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Jumat (13/12/2024).

Pendakwah kelahiran asal Blitar itu menganggap orang yang suka merendahkan atau mencela sangat berdampak terhadap derajat ke depannya.

Ia menuturkan derajat seseorang yang mencela akan jatuh baik di dunia maupun di mata Allah SWT.

Hal ini berhubungan dengan sikap dari ucapan yang menghina Sunhaji sangat dahsyat mempengaruhi derajat Miftah yang semakin jatuh.

Ia mengabarkan Rasulullah SAW tidak pernah melakukan sikap ini, bahkan menghindari karena bisa mempengaruhi kedudukan sosialnya. Meski beliau merupakan seorang Nabi.

"Tidak boleh merendahkan orang lain, bukan caranya Nabi. Nabi tidak pernah merendahkan orang lain, padahal Nabi sangat tinggi pangkatnya, sangat mulia," jelas dia.

Sebagai pendakwah karismatik, Buya Yahya menyoroti ada orang yang merasa tinggi terhadap kedudukannya membuat mereka.

Perihal akhlak, ia mengisahkan Imam Ghazali yang pernah menjelaskan tentang nasib.

tvonenews

Setiap orang akan mengalami perubahan pada nasibnya apakah tetap merasakan hal serupa atau tidak ke depannya.

Dalam nasib ini, ia mengingatkan akan ada kejutan terhadap takdir seseorang setelah mencela atau dihina oleh orang lain.

"Orang itu memang jelek hari ini, tapi bisa saja esok hari menjadi lebih bagus dari saya," tegasnya sambil mengingat ucapan dari Imam Ghazali.

Buya Yahya menyayangkan seorang pendakwah bisa melontarkan ucapan tidak pantas. Biasanya tokoh-tokoh, ustaz, ulama memberikan tutur kata yang baik agar dicontohkan oleh jemaah atau pengikut mereka.

"Dalam mengajak kebaikan dengan dakwahnya Nabi adalah memandang mereka dengan pandangan cinta dan kasih sayang bukan dengan pandangan merendahkan," terangnya.

Sebaliknya, orang-orang sengaja merendahkan saat derajatnya berada di kedudukan tertinggi akan mengubah status sosial hingga nasib ke depannya tidak sejahterah lagi.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

"Seorang ustaz memandang jemaah murid dengan pandangan merendahkan, dia runtuh bukan ustaz lagi. Dia perlu belajar lagi," tandasnya.

(hap)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT