tvOnenews.com - Direktur Quantum Akhyar Institute, Ustaz Adi Hidayat merespons soal narasi bertebaran bahwa dirinya disebut sosok tepat menggantikan posisi Gus Miftah.
Namun begitu, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyayangkan ada narasi hoaks yang menyebutkan telah resmi mengisi slot yang sebelumnya diisi oleh Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah.
Saat ini, UAH tidak terlalu memusingkan soal jabatan digadang-gadang menjadi Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
"Saya berkeyakinan bahwa banyak orang-orang yang lebih baik, banyak orang-orang yang lebih pantas, lebih berwawasan dengan posisi dimaksud," ungkap UAH dalam video pernyataannya diunggah dari kanal YouTube Adi Hidayat Official dikutip, Rabu (11/12/2024).
Menurutnya, orang yang mengisi posisi Utusan Khusus dalam bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan merupakan hak prerogatif dari Presiden Prabowo Subianto.
Ia memahami pengunduran diri Gus Miftah tidak lepas dari isu yang mencuat di media sosial akibat menghina penjual es teh, Sunhaji.
Ia menganggap ilmunya tidak cukup tinggi untuk mengemban amanah sebagai Staf Khusus Presiden.
"Beliau (Presiden Prabowo) akan lebih dapat menentukan staf terkait yang lebih baik dan lebih berkualitas dibandingkan dengan kami. Ini yang pertama," terang dia.
Dalam pernyataannya, UAH merespons narasi sepihak menyebutkan seakan-akan telah resmi diangkat oleh Presiden Prabowo untuk menggantikan Gus Miftah.
Narasi peresmian tersebut mencuat bermula dari salah satu unggahan akun TikTok memasang sebuah gambar dirinya sedang berjabat tangan dengan Presiden Prabowo.
Narasi tersebut bahkan membuat netizen semakin penasaran terkait kebenarannya karena gambar pertemuan ini muncul setelah pengunduran diri Miftah.
Sebagai klarifikasinya, Direktur Quantum Akhyar Institute itu menyatakan gambar tersebut telah berlangsung pada 2019.
Kala itu, UAH resmi mendukung Prabowo untuk menjadi calon Presiden terkuat dalam gelaran Pemilu 2019.
Prabowo juga mendapat pendamping sebagai calon Wakil Presiden yang diisi oleh Sandiaga Uno.
UAH mengatakan pertemuan itu terjadi di salah satu tempat kediaman Presiden Prabowo di Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada 2019 silam.
"Tentu saja melalui penyampaian ini saya harapkan narasi-narasi atau pun juga informasi yang sampai kepada beberapa sahabat dan teman-teman sudah bisa diketahui informasi yang sesungguhnya," tegasnya.
Ia mengajak masyarakat Indonesia agar lebih bijak dan mengulik informasi guna menghindari kekeliruan.
"Sehingga dengan itu saya kira bisa diabaikan sedemikian," pesannya.
Pendakwah kelahiran dari Pandeglang itu memahami kehebohan dialami Miftah sedang menjadi sorotan publik. Bahkan menimbulkan petisi dan kecaman terhadap sang pendakwah.
Ia menambahkan toleransi beragama dan menjaga kerukunan sesama masyarakat Indonesia menjadi tugas utama agar tidak menimbulkan kekacauan di tengah-tengah kedamaian hidup.
"Namun demikian, adanya tentu kita tetap bersemangat mendoakan Negeri ini mendoakan persatuan dan kebaikan-kebaikan yang mungkin kita bisa kerjakan secara kolektif," ajak dia.
Sebelumnya, Miftah Maulana Habiburrahman tengah menjadi penceramah di suatu acara tausiyah atau kajian yang digelar di Magelang, Jawa Tengah.
Dalam potongan video ceramah viral itu memperlihatkan Miftah secara terang-terangan menghina seorang penjual es teh, Sunhaji.
Penjual es teh itu tengah berjualan untuk menghilangkan dahaga para jemaah yang sedang mendengar tausiyah dari Miftah.
Ucapan itu menunjukkan Miftah dianggap sedang menghina dengan kalimat kasar atau tidak pantas dilakukan sebagai pendakwah.
Kebanyakan publik menyoroti penjual es teh merupakan pekerjaan mulia. Meski kerap kali mendapat perspektif sebagai pekerjaan rendahan.
Publik merasa geram karena Miftah saat itu sedang menjabat sebagai salah satu bagian Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto.
Kemudian, ia juga berstatus sebagai pendakwah yang mengisi acara kajian tersebut.
Petisi publik mendesak Miftah mundur dari jabatannya semakin gempar hingga disorot oleh berbagai pihak di luar negeri.
Saat petisi tersebut mencuat juga semakin gempar karena potongan video Miftah sedang menghina seniman senior, Yati Pesek juga viral.
Sontak, Miftah menyambangi kediaman Sunhaji setelah mengetahui video penghinaannya dalam suatu ceramah viral.
Miftah juga telah memutuskan untuk mundur dari kursi Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto di bidang keagamaan di Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, DI Yogyakarta pada Jumat (6/12/2024) lalu.
"Hari ini, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam," kata Miftah dalam konferensi persnya di DI Yogyakarta.
"Setelah berdoa, bermuhasabah, dan istighfar, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," pungkasnya.
(hap)
Load more